Salah satu penulis senior penelitian ini, Camelia Hostinar, seorang psikolog di University of California, Davis, menjelaskan, “Kami melihat perbedaan hasil otak antara anak-anak dengan tingkat paparan polusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lebih rendah."
Mengapa Anak-anak Lebih Rentan?
Anak-anak dan remaja merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap polusi udara. Selama masa pertumbuhan, otak dan tubuh mereka masih berkembang pesat, sehingga polusi dapat memiliki dampak yang lebih besar pada mereka dibandingkan orang dewasa.
Selain itu, anak-anak cenderung lebih sering bermain di luar ruangan dan menghirup lebih banyak polusi udara per kilogram berat badan mereka dibandingkan dengan orang dewasa.
Langkah untuk Mengatasi Dampak Polusi Udara
Studi ini tidak hanya mengidentifikasi bahaya polusi udara, tetapi juga memberikan saran tentang cara menguranginya. Langkah yang paling efektif adalah mengurangi polusi udara itu sendiri, misalnya dengan mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan kendaraan yang menghasilkan gas rumah kaca.
Untuk solusi jangka pendek, peneliti menyarankan pemasangan sensor pemantau udara di area yang rawan polusi serta menyediakan subsidi pemerintah untuk pembelian filter udara, terutama di sekolah dan rumah di daerah dengan kualitas udara buruk. Penelitian mendatang juga diharapkan memasukkan pengukuran polusi udara dalam studi terkait kesehatan otak.
Kesimpulan