RADAR BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengungkapkan keprihatinannya terkait penurunan investasi di Provinsi Bengkulu pada tahun ini. Dalam pernyataannya, beliau menyoroti beberapa upaya untuk mendorong investasi yang belum memberikan hasil yang diharapkan.
"Saya menyadari bahwa investasi di beberapa sektor belum mencapai tingkat yang diinginkan, dan hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami," ujar Gubernur Rohidin.
Meskipun menghadapi tantangan dalam hal investasi, ia yakin bahwa sektor pendidikan dapat menjadi alternatif yang menarik. Kita harus memandang investasi di dunia pendidikan sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bengkulu.
BACA JUGA:Tutup Tahun 2023, Pemda Provinsi Bengkulu Melakukan Mutasi 99 Jabatan Fungsional
"Investasi di bidang pendidikan diharapkan dapat memberikan dampak positif. Tidak hanya dalam meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan ekonomi dan bisnis."
Gubernur Rohidin menjelaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah konkrit untuk mendukung investasi di sektor pendidikan. Rencananya, akan ada insentif dan fasilitas khusus bagi para investor yang berminat berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di Bengkulu.
"Saya mengajak para investor untuk melihat potensi besar di sektor pendidikan. Dengan dukungan yang tepat, kita dapat menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di Bengkulu," tambahnya.
Selain itu, Gubernur Rohidin juga menegaskan komitmennya untuk terus berupaya memperbaiki iklim investasi di provinsi tersebut. Dengan melakukan evaluasi terhadap kendala-kendala yang dihadapi dan merumuskan kebijakan yang mendukung, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi di berbagai sektor.
BACA JUGA:Pengamanan Wilayah Laut Diperketat, Antisipasi Pengungsi Rohingya
Pernyataan Gubernur ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya berbagai sektor dalam menghadapi dinamika ekonomi. Fokus pada pendidikan sebagai salah satu solusi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi adalah langkah positif yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi provinsi Bengkulu.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, SH, MH, memberikan penjelasan terkait target investasi di Bengkulu untuk tahun 2023. Menurutnya, target investasi tersebut terbagi menjadi target nasional sebesar Rp 17,4 triliun dan target daerah sebesar Rp 7,5 triliun.
Supran mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyampaikan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa target investasi nasional terlalu tinggi, terutama jika dibandingkan dengan provinsi tetangga. Provinsi Bengkulu hanya mampu menetapkan target daerah sebesar Rp 7,5 triliun.
"Kita sudah sampaikan ke BKPM targetnya terlalu tinggi. Jauh dibanding dengan provinsi tetangga. Saat ini, Provinsi Bengkulu hanya mampu Rp 7,5 triliun, seperti yang ditetapkan daerah," terang Supran.
Menurut Supran, BKPM menargetkan angka tersebut berdasarkan potensi yang ada di Bengkulu. Termasuk potensi geotermal, tol, dan sektor lainnya yang hingga saat ini belum sepenuhnya berkembang.
BACA JUGA:DPRD dan Pemprov Dukung Pembangunan Bumi Perkemahan di Area STQ Sebakul