RADAR BENGKULU, SELUMA - Menindaklanjuti laporan dan permintaan kades Tanjung Kuaw, Kecamatan Lubuk Sandi, petugas BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu bersama tim lembaga konservasi satwa liar dari Wildlife Conversation Society (WCS) akhirnya memasang kerangkeng perangkap di Trans Bali Dusun II Desa Tanjung Kuaw pada Jumat siang (27/9) .
Pemasangan perangkap langsung didampingi perangkat Desa Tanjung Kuaw beserta masyarakat setempat, dengan memakai umpan seekor ayam.
" Perangkap dipasang di areal perkebunn sawit warga befjarak sekitar 20 meter dari kandang kambing milik warga yang sebelumnya menjadi sasaran binatang buas yang diduga macan dahan," sampai Kades Tanjung Kuaw, Heri Yulianto.
Menurutnya, selama ini ancaman binatang buas telah meresahkan warga dan mengganggu aktivitas, terutama kalangan petani pekebun dan peternak kambing.
BACA JUGA:Investor Tiongkok Lirik Potensi Batu Bara dan Perikanan Seluma
BACA JUGA:Cegah Gizi Buruk, Dinkes Seluma Gelar Pelayanan Kesehatan Gizi
" Sementara itu kami mengimbau kepada warga kami untuk waspada saat beraktivitas dikebun maupun saat berjalan dimalam hari.
Sementara itu, Plt. Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu, Zainal Asikin mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangannya, dengan kamera trap yang telah dipasang.
Selain itu, tim WCS juga turut mensosialisasikan kepada masyarakat untuk membuat kandang Tiger Proof Enclosur (TPE) anti serangan harimau, dengan menambah kawat berduri yang pasang mengelilingi kandang dan atapnya, sebagai upaya pencegahan dini terhadap serangan satwa liar yang dilindungi negara.
" Mudah-mudahan dengan umpan ayam ini, satwa liar yang sudah masuk ke area pemukiman warga dapat kita amankan. Untuk kedepannya terus kami pantau. Karena, sudah kita pasang kamera trap di sekitar perangkap," terang Zainal Asikin.