اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Artinya: "(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya: Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
BACA JUGA:Umat Nabi Muhammad SAW Ini Tak Akan Masuk Surga, Siapa Saja?
Dalam kisah tersebut, umat Muslim diperintahkan oleh Allah untuk berjuang, namun ada sekelompok orang munafik yang setia kepada kaum Musyrikin yang mencoba menakuti dan menghina mereka. Orang-orang munafik ini mengatakan bahwa orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan yang lebih besar dan persiapan yang lebih matang untuk menyerang umat Muslim. Mereka berusaha menimbulkan rasa takut dan ketakutan pada umat Muslim.
Namun, ucapan tersebut tidak membuat orang-orang mukmin gentar atau takut. Sebaliknya, iman mereka semakin kuat dan mereka menjawab dengan teguh dan mantap. Mereka berkata, "Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dalam melawan setiap musuh dan Dia sebaik-baik pelindung yang selalu melindungi dari setiap penyerang dan membela dari setiap penyerbu, karena kami adalah tentara Allah."
Tafsir yang sama juga dijelaskan dalam Al-Muyassar oleh Kementerian Agama Saudi Arabia. Dalam konteks ini, Allah sebaik-baik penolong digambarkan ketika umat Muslim berjalan menuju apa yang dikehendaki Allah. Mereka mengatakan, "Hasbunallah," yang artinya cukuplah Allah sebagai penolong kami atau Allah sebaik-baik penolong. Mereka meyakini bahwa Allah adalah pelindung terbaik yang mengatur urusan hamba-hamba-Nya.
Dzikir Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW
Ibn Abbas ra. Berkata, “(Hasbunallah wani’mal wakil) Allah yang mencukupi kami dan Dia-lah sebaik-baik tempat menyerahkan urusan adalah kalimat yang diucapkan Nabi Ibrahim as. Ketika dilemparkan kedalam api. Juga diucapkan oleh Nabi Muhammad saw. ketika orang-orang berkata, “Sesungguhnya, orang-orang (kafir) berkumpul (untuk menyerangmu), maka takutlah kepada mereka. Namun, keimanan para sahabat semakin kuat. Mereka mengucapkan, ‘Hasbunallah wani’mal wakil.” (HR. Bukhari)