Kisah Sumarno, Petani Jagung Binaan BSI Maslahat yang Berhasil Berdayakan Masyarakat

Senin 23 Sep 2024 - 01:17 WIB
Reporter : tim Redaksi
Editor : Syariah M

 BACA JUGA:BSI Maslahat Ditunjuk Sebagai Nadzir Program Kota Wakaf Wonosari Gunung Kidul

BACA JUGA:BSI Maslahat Berbagi Sembako Dan Bantuan Renovasi Masjid Dalam Perjalanan Kemaslahatan di Kaki Gunung Lawu

Berbagi Keberkahan melalui Zakat

 

Yang lebih membanggakan, sejak tahun pertama menjalankan usaha jagung benih, Kelompok Tani Mulyo sudah mampu menunaikan zakat. Total zakat yang telah disalurkan mencapai Rp15,87 juta, dengan rincian Rp1,5 juta di tahun pertama, meningkat menjadi Rp3,5 juta di tahun kedua, Rp4,87 juta di tahun ketiga, dan Rp6 juta di tahun keempat.

 

"Bisa berzakat adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Ini bukti bahwa rezeki yang kami terima bisa memberi manfaat bagi sesama," tutur Sumarno dengan rendah hati.

 

Tidak hanya berzakat, kelompok tani ini juga berkontribusi dalam pembangunan desa. Mereka berhasil membangun Joglo Pertemuan senilai Rp55 juta dan meningkatkan kualitas sumur wakaf dengan meng-upgrade pipa dari 4 inch menjadi 6 inch, menggunakan dana Rp25 juta dari keuntungan usaha.

 

"Joglo ini menjadi pusat kegiatan dan musyawarah kami. Sementara peningkatan saluran air sangat membantu sistem irigasi pertanian," jelas Sumarno.

 

Sumarno mengungkapkan strategi pembagian hasil usaha yang diterapkan: 50% untuk pengembangan usaha, 17,5% dibagikan ke petani, 2,5% untuk zakat, 5% untuk royalti pemulia, dan 25% untuk operasional. "Dengan pembagian ini, kami bisa berkembang sambil tetap memperhatikan kesejahteraan anggota dan kewajiban sosial," tambahnya.

 

Menatap Masa Depan dengan Optimis

Menurut Husin Al Maliki, potensi bisnis jagung benih masih sangat besar mengingat kebutuhan pasar di Indonesia yang belum sepenuhnya terpenuhi. "Kami optimis Kelompok Tani Mulyo bisa terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas," ujarnya.

Kategori :