Fenomena Eco-Friendly Fashion: 4 Dampak Industri Fashion Terhadap Lingkungan

Minggu 22 Sep 2024 - 10:30 WIB
Reporter : Naura
Editor : Syariah m

3. Produksi Etis dan Transparan 

 

Selain memperhatikan lingkungan, gerakan sustainable fashion juga menekankan pentingnya produksi yang etis. Hal ini termasuk memastikan kondisi kerja yang adil dan aman bagi para pekerja garmen serta membayar mereka dengan upah yang layak. 

 

Transparansi rantai pasokan, di mana konsumen dapat melacak asal-usul produk, juga menjadi nilai tambah bagi merek fashion yang berkelanjutan.

4. Fashion yang Tahan Lama 

Salah satu pilar utama eco-friendly fashion adalah pakaian yang dirancang untuk tahan lama. Alih-alih memproduksi pakaian yang hanya bertahan beberapa bulan, merek mode berkelanjutan menciptakan produk yang lebih berkualitas dan dapat dipakai bertahun-tahun. Hal ini membantu mengurangi keinginan untuk terus membeli pakaian baru dan mengurangi limbah tekstil.

5. Teknologi Inovatif dalam Produksi 

Industri fashion juga semakin mengadopsi teknologi inovatif yang ramah lingkungan. Contohnya, penggunaan teknologi pewarnaan tanpa air, 3D printing, dan material baru yang bio-degradable. Inovasi ini membantu mengurangi penggunaan sumber daya dan mengurangi jejak karbon dalam proses produksi.

Dukungan Konsumen dan Perubahan Perilaku

Konsumen memainkan peran penting dalam mendorong tren mode ramah lingkungan. Survei menunjukkan bahwa konsumen, terutama generasi milenial dan Gen Z, semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dalam setiap keputusan belanja mereka. 

 

Mereka mulai bertanya-tanya dari mana pakaian yang mereka beli berasal, apakah bahan yang digunakan ramah lingkungan, dan apakah pekerja di balik produk tersebut diperlakukan secara adil.

 

Selain itu, munculnya tren second-hand fashion dan thrift shopping juga menjadi bagian dari gerakan fashion berkelanjutan. 

 

Kategori :