Khatib: M. Azizzullah Ilyas, M.A
Disampaikan di : Masjid Besar Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu
Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Marilah senantiasa kita bersukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang anugrah yang kita peroleh. Versyukur atas kesehatan jasmani dan rohani yang menghiasi diri kita. Semoga dengan bersyukur atas segala nikmat menjadi penyebab langgengnya nikmat tersebut bahkan bertambah tambah.
Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan oleh Allah SWT:
''Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
BACA JUGA:Begini Cara Meraih Rezeki Jiwa yang Tenang
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Penghambat Kesalehan Seorang Muslim
Dan semoga shalawat beserta salam senantiasa tercurah-curah kepada Nabi mulia Muhammad SAW, yang pada bulan ini beliau dilahirkan. Dan tidak lupa kami sampaikan nasihat taqwa kepada seluruh hadirin, terkhusus kepada diri kami untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjalani perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Sebagai seorang yang beriman kepada Allah SWT, hendaknya kita menyadari bahwa kehidupan dunia ini merupakan kehidupan yang sementara dan fana. Bukan kehidupan yang kekal abadi. Dunia bagi seorang muslim adalah tempat untuk menanam dan akhirat adalah tempat untuk menuai.
Maka jangan sampai kita menjadikan dunia sebagai tujuan utama dengan melupakan kehidupan akhirat yang kekal abadi selama-lamanya. Kehidupan dunia adalah batu loncatan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, sehingga dunia adalah tempat beramal.
Orang yang beriman akan selalu berusaha menjadikan tujuan akhirnya adalah akhirat. Dunia di tangan bukan di hati. Jangan sampai kita tertipu oleh
fatamorgana dunia dan ilusi-ilusinya, sehingga lalai dari beramal, lalai dari beribadah, tidak sholat, bahkan terjerumus dalam lembah kemaksiatan.
Allah SWT menjelaskan mengenai hal ini dalam firmannya dalam Surat al-Hadid ayat 20 yang artinya: