Khutbah Jumat: Menjaga Diri dan Keluarga Dari Neraka

Kamis 19 Sep 2024 - 22:08 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang  melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang  banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah SWT serta  keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.'' (al Hadid: 20)

BACA JUGA:Khutbah Jumat: Memakmurkan Masjid dan Hikmahnya

BACA JUGA:Khutbah Jumat: Tanda-Tanda Orang Menderita

Dalam ayat ini dunia dijelaskan sebagai tempat yang fana. Dimana nikmat- nikmat dunia akan  sirna. Keadaan penduduk dunia seperti seorang petani yang bahagia melihat tanaman yang hijau dan  segar karena tersiram air hujan setelah kemarau panjang. Mereka merasa takjub dengan keadaan ini.  Tetapi setelah beberapa waktu yang tidak lama tanaman tersebut menguning dan layu kemudian  hancur menjadi debu. Dan saat dunia ini hancur dan sirna orang-orang  yang menyangka bahwa

kehidupan dunia kekal akan menyesal.

Gambaran ini menjelaskan bahwa kehidupan akhirat akan menggantikan kehidupan dunia. Dan pada saat itu yang ada hanyalah dua pilihan. Kehidupan kekal bahagia dalam kasih sayang dan  ridhonya Allah SWT dalam syurganya atau kehidupan yang penuh derita, sakit dan kesedihan dalam  neraka yang panas membakar.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka, untuk menghadapi kehidupan akhirat persiapan kita adalah saat ini. Keselamatan kita  nanti bergantung dengan jalan yang kita pilih. Apakah mengambil jalan berliku mengikuti tuntunan iblis, setan dan hawa nafsu ataukah berjalan diatas jalan Al-Qur'an, jalan nabi Muhammad SAW dan orang -orang solih.

Sebagai seorang muslim harus disadari bahwa orang tua memiliki tugas lebih untuk

menjaga anak-anaknya dan mereka yang berada dalam tanggung jawabnya agar selamat diakhirat  nanti.

Mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan ditanya tentang tanggung jawabnya."  (Hadits  shahih, Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Anak merupakan amanat yang menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya, mengarahkan mereka agar berjalan dijalan kebajikan dan keimanan menjadi salah satu ikhtiar agar mereka dapat  mempersiapkan diri mereka sehingga mereka selamat dari dahsyatnya api neraka.

BACA JUGA:Khutbah Jumat: Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman

BACA JUGA:Khutbah Jumat: Menjauhi Dosa JudI

Selain itu, anak juga  merupakan ladang amal. Bahkan investasi bagi kedua orang tuanya. Bila ia baik, maka anak menjadi  investasi yang membawa kebaikan dan sebaliknya apabila dia tidak baik, juga akan berdampak buruk  bagi kedua orang tuanya. Maka menjaga ahli keluarga dari api neraga hendaknya mejadi suatu yang harus diprioritaskan.

Kategori :