Menurut Rohidin, keputusan ini diambil untuk memastikan kesejahteraan para juru parkir tetap terjaga tanpa mengabaikan hak pengelola.
“Kami tidak ingin mengambil keuntungan dari masyarakat. Apalagi dari juru parkir yang merupakan bagian dari sektor informal yang penting di Bengkulu. Oleh karena itu, kami memastikan pembagian ini adil bagi semua pihak,” ujar Rohidin.
Sebagai bagian dari proses observasi, pemerintah daerah akan melakukan uji petik selama dua bulan guna memastikan pendapatan para juru parkir di lapangan. Uji petik ini akan menjadi dasar dalam menentukan kebijakan lanjutan terkait pengelolaan parkir di Provinsi Bengkulu, khususnya di kawasan wisata yang menjadi andalan. Seperti Pantai Panjang.
“Kami akan melihat secara transparan berapa besar pendapatan yang dihasilkan. Dengan begitu, ke depan kita bisa membuat kebijakan yang lebih tepat dan berkeadilan,” kata Rohidin.
BACA JUGA:Netralitas Kepala Desa di Pilgub Bengkulu Dipertanyakan, Terancam Sanksi Berat
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Akan Bagikan SK PPPK Formasi 2023, 98 Pegawai Siap Diangkat
Dengan adanya keputusan ini, pemerintah berharap sistem pengelolaan parkir di Provinsi Bengkulu, khususnya di kawasan wisata, dapat berjalan lebih baik.
Gubernur Rohidin berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini. Serta, memastikan bahwa kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
“Ini bukan keputusan akhir. Kita akan terus mengevaluasi dan menyesuaikan kebijakan ini sesuai dengan kondisi lapangan. Yang terpenting, masyarakat harus merasa terbantu dan tidak dibebani oleh kebijakan pemerintah,” ujar Rohidin.
Keputusan Gubernur Rohidin disambut baik oleh para juru parkir. Doho Tampubolon, salah seorang perwakilan juru parkir zona 1-12 Area Pantai Panjang, menyatakan rasa terima kasihnya kepada Gubernur karena telah memberikan solusi yang mereka tunggu-tunggu.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Perjuangkan Sertifikasi Lahan Warga di Sekitar TWA Pring Gading
BACA JUGA:Golkar Provinsi Tegaskan Loyalitas Kader untuk Dukung Paslon Gubernur Romer
“Kami sangat bersyukur dengan keputusan ini. Beban setoran selama ini memang sangat berat bagi kami, terutama di musim sepi wisatawan. Dengan adanya penundaan setoran dan pembagian hasil yang lebih adil, kami merasa lebih tenang dalam bekerja,” ujar Doho.
Selain itu, Doho menambahkan bahwa dialog langsung dengan Gubernur memberikan harapan baru bagi para juru parkir.
"Kami berharap, ke depan, kebijakan pemerintah akan terus memperhatikan kesejahteraan kami," katanya.