RADAR BENGKULU, JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai perlunya peninjauan kembali pada bahwa kebijakan pembatasan pemberian BBM subsidi Pertalite, meskipun hal itu ditujukan agar penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi dapat tepat sasaran.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, menurut keterangan Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti, pembatasan BBM subsidi Pertalite ini memang berpotensi besar untuk menghemat anggaran Fiskal.
Namun ia juga mengungkapkan bahwa kebijakan ini juga akan menurunkan daya beli masyarakat, sehingga perekonomian Indonesia akan semakin terkontraksi nantinya.
"Memang bisa menghemat anggaran fiskal. Namun kalau kita cermati lagi, ini akan berdampak kepada daya beli masyarakat dan ekonomi akan semakin terkontraksi," jelas Esther dalam diskusi publik INDEF yang bertajuk 'Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat', yang digelar secara daring pada Kamis 12 September 2024.
BACA JUGA:21 Kadin Daerah Tolak Munaslub, Tetap Dukung Arsjad Rasjid Hingga 2026
BACA JUGA:6 Manfaat Keripik Sayur Yang Sedang Populer, Cemilan Enak Dan Menyehatkan
Bukan tanpa sebab, saat ini Indonesia juga sedang dihadapkan dengan fenomena penurunan daya beli masyarakat. Terutama dari mereka yang berasal dari kelas menengah.
Bukan hanya itu, sejumlah masyarakat kelas menengah juga sudah turun kasta menjadi menuju kelas menengah atau Aspiring Middle Class, serta penciptaan lapangan kerja yang jauh lebih terbatas.
"Alangkah baiknya jika policy ini dipertimbangkan lagi," ucap Esther.
Meskipun demikian , Esther juga tidak menampik pengaruh positif dari pembatasan pemberian BBM subsidi kepada anggaran fiskal.
Dirinya menjelaskan, bahwa anggaran fiskal dapat dihemat tergantung dari jenis kendaraan apa yang nantinya akan masuk ke dalam kriteria kendaraan yang tidak diperbolehkan mengisi BBM subsidi Pertalite.
BACA JUGA:Ragam Manfaat Mengkonsumsi Paprika Selain Tinggi Vitamin Juga Mencegah Risiko Penyakit Kronis
BACA JUGA:Ini Hal yang Perlu Diketahui tentang Kawat Gigi
"Jika semua mobil ber-plat hitam ini dibatasi menggunakan Pertalite, maka yang bisa dihemat itu sekitar 34,24 triliun. Jika yang dibatasi hanya mobil saja, maka 32,14 triliun. Dan jika kuotanya hanya mobil 60L, maka anggaran fiskal bisa dihemat hingga 17,71 triliun. Dan jika yang dibatasi itu hanya mobil yang lebih dari 1400 CC, maka anggaran fiskal bisa dihemat sebesar 14,81 triliun," jelas Esther.