Manfaat berikutnya pembangunan jalan tersebut, lanjut Kadis PUPR, seperti disampikan otoritas terkait, bahwa Mukomuko merupakan daerah rawan bencana gempa dan tsunami. Jalur evakuasi sangat dibutuhkan bagi masyarakat di daerah ini.
BACA JUGA:Ini Awal Mula Dinas PUPR Mukomuko Lakukan Penambahan Kanopi Masjid Agung
BACA JUGA:Langkah Tegas, BKD Mukomuko Uji Petik Penghitungan Pajak Parkir Kendaraan di Pabrik CPO
"Nah, dibangunnya jalan Pondok Batu menuju TPA ini, bisa menjadi alternatif jalur evakuasi bagi warga, bila mana terjadi gempa yang berpotensi tsunami. Ruas jalan ini menghubungkan Pondok Batu ke SP3 Selagan Jaya. Tentu kita tidak berharap bencana itu terjadi. Tapi penting kita melakukan mitigasi sebagai langkah kesiapsiagaan," terang Apriansyah.
"Kalau kita hanya mengandalkan jalur Pemkab ke SP6 Air Manjunto (Jl. Danau Nibung) untuk evaluasi, risiko masih tinggi. Makanya butuh jalur-jalur alternatif untuk evakuasi," imbuhnya.
Ditambahkan Kadis PUPR Mukomuko, untuk tahun 2024 ini, pembangunan atau peningkatan jalan Pondok Batu - TPA, untuk jalan poros, berupa hotmix atau pengaspalan sepanjang 3 kilometer, dan pengerasan pasir+batu (koral) sepanjang 1,5 kilometer.
Ada juga penambahan homix di jalan lingkungan warga di dua titik, masing-masing sepanjang 100 meter lebih.
"Jadi, total panjang pengaspalan itu sekitar 3,3 kilometer, ditambah pengerasan Sirtu 1,5 kilometer. Itu dari Titik Nol berada di Masjid Tran Bandef Pondok Batu. Artinya, pembangunan jalan ini, dari titik Nol sampai ke simpang TPA sampah," bebernya.
BACA JUGA:Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69, Polres Mukomuko Gelar Donor Darah
Dijelaskannya pula, bahwa total panjang jalan Tran Bandef - TPA - Desa Selagan Jaya berdasarkan SK Bupati, itu lebih kurang sepanjang 8 kilometer.
"Lanjutan pembangunan jalan hingga sampai ke Desa Selagan Jaya, menjadi prioritas Pemkab Mukomuko. Mudah-mudahan kedepan, kita bisa mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat dan kembali bisa mengaspal sampai ke SP3 Selagan Jaya," demikian Apriansyah.