RADAR BENGKULU - Kasus penyakit cacar monyet, atau Monkeypox, kini menjadi sorotan serius dalam dunia medis global. Di Indonesia, puluhan kasus telah terdeteksi, mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk mengeluarkan surat edaran berisi panduan langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyakit menular ini.
Di Bengkulu, kewaspadaan terhadap potensi masuknya penyakit ini terus meningkat, meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus yang ditemukan di Provinsi Bengkulu.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus (RSMY) Bengkulu, Dr. Ari Mukti Wibowo, mengungkapkan, pihaknya telah mengambil berbagai langkah antisipatif guna mencegah cacar monyet masuk ke Bengkulu.
"Sejauh ini, cacar monyet belum terdeteksi di Bengkulu. Namun, kami tidak tinggal diam. Berbagai langkah pencegahan telah kami siapkan. Termasuk instruksi yang harus dijalankan dan sistem pelaporan kasus secara ketat," jelas Dr. Ari pada Minggu, 31 Agustus 2024.
BACA JUGA:Realisasi Investasi Bengkulu Baru Terealisir Rp 2,9 Triliun, DPMPTSP Tetap Optimis
BACA JUGA:Harga Pertamax Kembali Diturunkan, di Pertashop Lebih Murah dari SPBU
Lebih lanjut Dr. Ari menjelaskan bahwa penilaian untuk menetapkan apakah suatu penyakit telah menjadi wabah bukanlah perkara mudah. "Apabila benar-benar terjadi wabah, ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Termasuk tanggung jawab pembiayaan yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah dan pusat," tambahnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, RSMY telah mempersiapkan sejumlah fasilitas yang diperlukan. Termasuk ketersediaan ruang isolasi. Dr. Ari menegaskan, sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Bengkulu, RSMY harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan, baik itu kasus cacar monyet maupun penyakit menular lainnya.
"Kami selalu menyiapkan ruang isolasi untuk menghadapi kondisi apapun. Baik penyakit baru yang ditemukan, maupun wabah yang mungkin terjadi di Provinsi Bengkulu. Kami pastikan semuanya siap jika diperlukan," ujarnya.
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus cacar monyet di Bengkulu, Dr. Ari menegaskan bahwa RSMY telah melakukan persiapan matang.
"Memang belum ada laporan yang masuk mengenai cacar monyet, tetapi kami sudah memiliki ruang isolasi yang siap digunakan jika sewaktu-waktu diperlukan," ungkapnya.
BACA JUGA:Bantuan Alat Tangkap dan Mesin Tempel Bakal Diterima 21 KUB Nelayan di Mukomuko
BACA JUGA:Suara Pemilih Pemula Menggiurkan, Sudah Cerdas dan Tidak Sekadar Ikut-ikutan
Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan oleh RSMY mencerminkan komitmen kuat rumah sakit tersebut dalam menjaga kesehatan masyarakat Bengkulu dari ancaman penyakit menular. Melalui kesiapsiagaan yang telah disusun, RSMY berharap dapat memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat, sekaligus mencegah terjadinya penyebaran penyakit berbahaya seperti cacar monyet.
Dengan berbagai persiapan tersebut, Dr. Ari optimistis bahwa Provinsi Bengkulu dapat menghadapi potensi ancaman cacar monyet dengan lebih tenang.