Potensi Gempa Megathrust Timbulkan Trauma, Ini Solusinya

Selasa 27 Aug 2024 - 08:09 WIB
Reporter : wawan
Editor : syariah m

radarbengkulu.bacakoran.co- Informasi yang menyebar luas akan adanya ancaman potensi gempa Megathrust dan tsunami menghantui masyatakat.

Bahkan tidak sedikit orang yang mengaku trauma.

Trauma adalah satu kondisi yang mungkin saja muncul setelah bencana alam terjadi, salah satunya setelah gempa bumi.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma.

Misalnya guncangan hebat seperti kehilangan orang terkasih, kehilangan harta benda atau sekadar perasaan terkejut dan takut akan hal yang baru saja dialami.

Biasanya seseorang yang mengalami trauma akan menunjukkan beberapa gejala seperti sering teringat dan terbayang satu kejadian hingga gangguan tidur. Salah satu yang mungkin terjadi adalah selalu memimpikan kejadian tersebut dan membuat tidur jadi tidak berkualitas.

Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi adalah rasa cemas yang tak terkontrol, sulit berkonsentrasi dan mudah marah. Sayangnya, banyak penelitian yang menyebut bahwa wanita memiliki risiko lebih besar untuk mendapatkan trauma setelah bencana. Lalu, bagaimana solusi menekan trauma dan apa yang harus dilakukan?

BACA JUGA:Tanah Longsor Menutup Jalan Penghubung Antar Desa di Batik Nau Minggu Pagi Teratasi

BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele Terkena Angin Malam, ini Dampak dan Solusi

Dari berbagai sumber diperoleh, Jika kamu mengalami, atau mengetahui seseorang yang mengalami trauma maka usahakan agar ia selalu berada di sekitar keluarga atau orang yang dekat secara emosional. Sebab, sebuah penelitian menyebutkan bahwa dukungan dan kehadiran orang terdekat bisa membantu mencegah dan mengurangi gejala trauma. Tindakan lain yang dapat dilakukan diantaranya : 

1.Atur Napas

 Setelah diguncang gempa, merasa panik dan ketakutan adalah satu hal yang wajar. Untuk mengurangi serangan ini, cobalah untuk memejamkan mata dan mengatur pernapasan sedemikian rupa. Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.

Mulailah dengan cara menarik napas sedalam-dalamnya menggunakan pernapasan diafragma. Lalu buang napas melalui mulut secara perlahan dan ulangi teknik ini selama 10-12 kali. Lakukan hal ini sambil memejamkan mata  dan rasakan sensasi tenang yang akan terjadi.

2.Ceritakan

 Salah satu cara agar rasa takut kamu tidak berubah menjadi trauma adalah dengan menceritakannya. Usahakan agar tidak memendam rasa takut dan rasa panik seorang diri. Berbagi adalah cara paling baik untuk “menyelamatkan diri”.

Kategori :