RADAR BENGKULU, MANNA - Kepala DPMPTSP Bengkulu Selatan Dr.E Edwin Permana.ST,MT, MM mengatakan potensi Bengkulu Selatan untuk menjadi lokasi tambak udang terbesar terbuka. Karena wilayahnya berhadapan dengan laut lepas. Hanya saja kebutuhkan teknologi sedikit banyak jika dibandingkan dengan Kaur dan Bengkulu Utara.
"Kalau Kabupaten Kaur tidak perlu menggunakan pipa penyulingan air laut yang jauh, karena posisi alamnya yang landai, kalau kita membutuhkan pipa yang panjang sampai ketengah laut. Untuk menghindari Sendimentasi laut yaitu pengendapan bahan yang tidak larut di air terutama batu dan partikel tanah, yang terbawa dari daratan ke laut dan terkumpul di dasar laut,"ujar Edwin diruangannya, Senin(11/12).
Saat ini pihak DPMPTSP sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk Kecamatan Pino Raya bagian pesisir dan Kecamatan Bunga Mas lokasi yang mempunyai potensi sangat besar menjadi lokasi tambak udang. Karena untuk di Kabupaten terkait lokasi tambak udangnya sudah hampir habis.
BACA JUGA:Peringkat Sebelas Nilai SAKIP, Kadinsos dan Jajaran Langsung Rapat Evaluasi
Makanya kalau dikaji dari segi ekonomi, berdasarkan hasil konsultasi dari pengusaha yang ada di Bengkulu Utara, dengan modal pertama kali sebesar Rp3 Miliar saat ini sudah menghasilkan ratusan miliar. Artinya Bengkulu Selatan bisa berpotensi yang sama.
"Kedepannya untuk posisi tambak ini akan kita buatkan seperti di Bengkulu Utara dengan posisi pembibitan dan pemanenan di darat tidak seperti keramba apung. Dengan adanya tambak udang di Bengkulu Selatan, kita juga akan mampu menyerap tenaga kerja,"ujarnya.
Kalau saat ini, untuk daerah pesisir ini hanya dimanfaatkan untuk lokasi pertanian, penanaman kelapa. Yang mana dengan postur tanah yang tidak maksimal karena berdekatan dengan laut. Alangkah baiknya lokasi tersebut dibuatkan tambak udang.
BACA JUGA:27.868 Pelanggan PLN Bengkulu Selatan Nunggak Pembayaran
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Menjadi Indikator Akumulatif
"Adanya tambak udang saya yakin nilai jual tanahpun akan tinggi didekat lokasi tambak, karena aktifitas ekonomi terus berjalan dibandingkan dengan penanaman pohon kelapa dan berkebun. Karena untuk tambaj udang ini bukan lagi pasarnya lokal atau Nasional tetapi sudah internasional,"pungkas Edwin.(afa)