Sedangkan untuk Kredit Modal Kerja hanya tumbuh sebesar Rp. 181 miliar atau sebesar 2,16 persen menjadi Rp. 8.590 miliar.
Berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan kredit didorong penyaluran pada sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp. 694 miliar atau 12,68 persen (yoy), sektor Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga yang tumbuh sebesar Rp. 412 miliar atau 6,88 persen (yoy), sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp. 249 miliar atau 314,95 persen (yoy) dan sektor Untuk Pemilikan Rumah Tinggal sebesar Rp. 244 miliar atau 9,13 persen (yoy).
Penyaluran kredit UMKM di Provinsi Bengkulu telah mencapai sebesar Rp. 13,31 triliun atau 46,59 persen dari total penyaluran kredit.
Kredit UMKM secara tahunan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 829 miliar atau sebesar 6,64 persen (yoy).
Untuk mendukung pengembangan UMKM, Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat dengan skema subsisi bunga sebesar Rp. 3,4 triliun selama tahun 2024.
Sampai dengan posisi Juni 2024, Perbankan telah menyalurkan KUR dengan plafon sebesar Rp. 1,77 triliun dari 24.897 total debitur atau 52,03 persen dari target penyaluran Pemerintah.
PT BPD Bengkulu sebagai bank milik pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu, mengalami pertumbuhan yang membaik dalam periode semester I tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Secara tahunan, Aset PT BPD Bengkulu mengalami pertumbuhan sebesar Rp702 miliar atau 8,35 persen dari sebelumnya sebesar Rp. 8,41 triliun menjadi sebesar Rp. 9,12 triliun.