Ketua Panitia Pelaksana dari PPAHMS, Yusak, turut menyampaikan bahwa pameran ini sejalan dengan visi organisasi untuk melestarikan ayam hutan merah Sumatera, yang di Bengkulu dikenal sebagai ayam Berugo atau biasa juga disebut Brugo.
"Pameran ini bertujuan untuk mencegah kepunahan ayam hutan yang kerap diburu secara bebas," ujar Yusak yang juga menyoroti bahwa melestarikan satwa langka seperti ayam Berugo tidak hanya membawa manfaat ekologis, tetapi juga dapat menjadi ikon pariwisata serta membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat. Ia berharap agar pemerintah dapat menetapkan ayam Berugo sebagai salah satu ikon fauna di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Menjadi Tempat Favorit Liburan Wisatawan, Ini Keindahan Tempat Wisata Pantai Sungai Suci di Bengkulu
BACA JUGA:Helmi Hasan dan Mi'an Dapat Dukungan dari Lima Partai Politik
Selain itu, Yusak menekankan pentingnya adanya Peraturan Daerah (Perda) yang melindungi ayam Berugo dari perburuan liar dan perdagangan ilegal.
"Kami berharap adanya Perda untuk melindungi pelestarian ayam hutan, agar perburuan liar tidak lagi terjadi," pungkas Yusak.
Pameran Ayam Berugo 2024 ini bukan hanya menjadi ajang untuk memamerkan keindahan satwa langka, tetapi juga sebagai momentum penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian hutan dan satwa.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya pelestarian ayam Berugo dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kelestarian alam serta kesejahteraan masyarakat Bengkulu.