RADAR BENGKULU - Geram dengan aksi demo sekelompok orang yang mengatasnamakan "Aliansi Santri Gus Dur" di depan gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Jumat, 2 Agustus 2024, Ketua PW Ansor Bengkulu H. Muhammad Soleh menginstruksikan Ansor dan Banser untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang ingin memecah belah NU.
Hal ini menyusul aksi tersebut yang dianggap telah melampaui batas dan melanggar etika Nahdlatul Ulama (NU).
" Ansor Bengkulu bukan hanya menginstruksikan, tapi kami siap melakukan perlawanan terhadap mereka yang mengatasnamakan apapun, dan telah mengganggu PBNU maupun ulama-ulama masyayikh, terutama pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur. Kami siap untuk melawandan menjadi garda terdepan. Karena akhlak mereka tidak mencerminkan sikap NU, guru maupun sikap pendiri NU dan sikap layaknya santri Gus Dur," tegas Ketua PW Ansor Bengkulu, H. Muhammad Soleh, Minggu, 4 Agustus 2024.
Ketua PW Ansor Bengkulu juga menambahkan bahwa gedung NU adalah tempat yang sakral. Dimana para ulama berkarya dan berkhidmat.
" Kalau ada yang mengganggu PBNU, Ansor Banser Bengkulu siap berhadapan dengan mereka. Kami tinggal menunggu komando dari pimpinan, ulama, masyayikh PBNU, " sampai Soleh.
BACA JUGA:Bripda Soni Bintang Alfalah Diberi Penghargaan Naik Pangkat
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Percepat Lakukan Sertifikasi Aset Daerah, Dikawal KPK
Seperti diketahui sebelumnya,sekelompok orang yang mengatasnamakan "Aliansi Santri Gus Dur" yang dipimpin oleh Muhammad Sholihin, melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Para demonstran menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU, H Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya, dengan alasan dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU.