Pada segi performanya, ponsel Vivo ditenagai oleh chipset Dimensity 9300, SoC smartphone terkuat dari MediaTek. Sedangkan, Galaxy S24 Ultra ditenagai dengan chip Snapdragon 8 Gen 3, yang merupakan chip Qualcomm terkuat untuk smartphone.
Keduanya merupakan chip ponsel pintar unggulan berperforma tinggi dengan kinerja CPU yang sebanding. Namun, dalam sesi permainan yang panjang, Snapdragon 8 Gen 3 mempertahankan kinerjanya sambil menawarkan FPS yang lebih tinggi.
Selain itu, pada modul kamera belakang raksasa di bagian belakang Vivo X100 Pro memiliki tiga sensor, masing-masing 50MP. Yang utama adalah sensor 1/0,98″ dengan stabilisasi gambar optik (OIS) dan bukaan f/1,75.
Ada juga lensa telefoto periskop dengan OIS dan bukaan f/2,0. Dan terakhir lensa ultrawide dengan bidang pandang 119 derajat dan bukaan f/2,0.
Galaxy S24 Ultra memiliki pengaturan empat kamera di bagian belakang. Kamera tersebut meliputi kamera utama 200MP (dengan OIS), lensa telefoto 10MP (dengan OIS dan zoom optik 3x), lensa telefoto periskop 50MP (dengan OIS dan zoom optik 5x), dan terakhir lensa ultrawide 12MP dengan bidang pandang 120 derajat.
Kedua ponsel pintar ini dapat merekam video hingga 8K dengan kamera belakang. Namun, ponsel Vivo hanya dapat merekam hingga 1080p dengan kamera swafoto 32MP, sedangkan Galaxy S24 Ultra dapat merekam video 4K dengan kamera swafoto 12MP.
Samsung lebih baik dalam perekaman video, tetapi tidak demikian halnya dengan foto. Vivo unggul dalam bidikan normal (foto) karena latar belakangnya lebih buram, warnanya lebih baik, dan bayangannya lebih tajam. Bahkan foto makro terlihat lebih baik di Vivo dengan latar belakang yang lebih buram dan detailnya lebih baik, tetapi Samsung menangkap warna yang sedikit lebih baik.
Selain itu, Vivo X100 Pro mengungguli Galaxy S24 Ultra dalam foto dengan pencahayaan redup. Dibandingkan dengan S24 Ultra, X100 Pro memiliki lebih banyak detail, kejelasan, dan ketajaman.