RADAR BENGKULU – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada akhir tahun 2023 diprakirakan mengalami sedikit perlambatan, berada dalam kisaran 3,49 persen hingga 4,29 persen. Aditya, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, mengungkapkan hal ini dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 yang berlangsung di Hotel Mercure Bengkulu Berapa Waktu lalu. Menurut Aditya, penurunan pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai 4,31 persen, disebabkan oleh beberapa faktor. Respons pelaku usaha yang bersikap wait and see, konsumsi rumah tangga yang terkendala, serta penurunan ekspor komoditas utama menjadi pemicu utama perlambatan ini. Meskipun demikian, sektor konsumsi pemerintah, LNPRT, dan eksternal masih memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi. "Perlambatan ini juga terlihat di sektor pertanian, pengolahan, transportasi, pergudangan, dan perdagangan karena berbagai faktor eksternal," jelas Aditya. BACA JUGA:HLM TPID & TP2DD Optimalisasi Penyaluran KUR, Bantuan Pangan & Digitalisasi Keuangan Daerah Aditya juga mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2024, yang diprediksi akan mengalami percepatan berkat momen Pemilu. Peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah diantisipasi sebagai dampak positif dari perhelatan demokrasi tersebut. Namun, investasi (PMTB) diprediksi masih terhambat oleh sikap wait and see dari investor, menjadi faktor penahan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024. "Sedangkan pada beberapa sektor utama seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan diprakirakan tumbuh akseleratif, didorong oleh peningkatan harga komoditas sawit, hasil replanting kelapa sawit, dan prospek tingginya produksi pertanian nasional," tambahnya. Meski demikian, Aditya menyebutkan bahwa fenomena El Nino masih menjadi potensi downside bagi pertumbuhan sektor pertanian. Adapun sektor perdagangan diantisipasi tumbuh seiring dengan meningkatnya volume perdagangan, terutama pada komoditas tekstil, pakaian, dan makanan selama periode Pemilu. BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Ingatkan Pembangunan Fisik dan Pembangunan SDM Harus Seimbang "Dari sisi pengendalian inflasi, inflasi Kota Bengkulu tahun 2023 diprediksi melambat menuju target inflasi nasional 3+1 persen," tuturnya. Aditya menyampaikan bahwa beberapa langkah kebijakan akan diambil, seperti optimalisasi belanja daerah, koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra strategis, serta peningkatan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah. "Semoga langkah-langkah ini membawa manfaat bagi Provinsi Bengkulu ke depan," tutupnya.(wij)
Kategori :