Ia belum selesai memberikan pertolongan, tiba-tiba terdengar bunyi sirene tanda bahaya serangan udara. Ternyata kapal terbang Belanda jenis bomber yang sedang siap menghadapi kapal terbang Jepang yang sudah kelihatan dari jauh.
Waktu itu Fatmawati sedang memasak. Mendengar sirine, dia dan semua warga segera masuk ke tempat persembunyian dalam tanah.
Setelah sirine berhenti, mereka melanjutkan tugas masing-masing. Selesai diberi pertolongan secukupnya, para korban segera diangkut ke kapal di pelabuhan.
Penjajah yang satu pergi, diganti dengan penjajah bangsa lain yang datang dari Benua Asia. ''Kapan bangsaku bisa merdeka?'' Pertanyaan seperti itulah yang selalu mengisi hatinya.(bersambung).
Kategori :