Muhammad Abdu juga menjelaskan tentang kegiatan jemaah haji dari Bengkulu di Arab Saudi, khususnya yang menginap di Hotel Loloat Al Mashaer di Makkah. Pada tanggal 12 Juni 2024, dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh jemaah haji.
"In shaa Allah, 1.702 jemaah haji Provinsi Bengkulu yang tergabung dalam Kloter 3, 4, 5, 6, dan 7 Embarkasi Padang siap melaksanakan puncak ibadah haji di ARMUZNA," ujarnya.
Seperti yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Kloter 4 Padang, yang mana jemaah hajinya berasal dari Kabupaten Kaur, Seluma, dan Kepahiang. Pada pukul 09.00 Waktu Arab Saudi Kemarin, bertempat di Hotel Loloat Al Mashaer, telah dilakukan penyuluhan kesehatan, senam haji sehat, dan pemeriksaan kesehatan jelang puncak ibadah haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina yang akan berlangsung mulai tanggal 8 hingga 13 Zulhijah 1445 H atau 15 hingga 20 Juni 2024.
Kegiatan diawali dengan Senam Haji Sehat bersama seluruh jemaah haji di lobi lantai M depan Klinik Satelit 312 Hotel Loloat Al Mashaer. Pemeriksaan kesehatan terakhir sebelum puncak ibadah haji dilakukan oleh tim kesehatan haji Kloter 4 Padang, yaitu Arie, Nizar, Yayan, dan Dwi sebagai petugas pelayanan kesehatan.
"Hasil pemeriksaan kesehatan pada seluruh jemaah haji, In shaa Allah semuanya siap melaksanakan rangkaian puncak ibadah haji di ARMUZNA, meskipun beberapa jemaah mengalami batuk flu ringan. Namun semuanya sudah mendapatkan pengobatan dari tim kesehatan," jelas Muhammad Abdu.
Dalam kegiatan penyuluhan kesehatan, terdapat beberapa pesan penting yang harus diperhatikan oleh jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama proses puncak ibadah haji di Armina.
Beberapa pesan kesehatan bagi jemaah haji untuk persiapan Armuzna antara lain: membawa kebutuhan obat-obatan rutin pribadi, terutama untuk penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes; membawa APD seperti sandal, topi, kacamata hitam, masker, sunscreen, botol spray, kanebo, dan payung; serta membawa snack atau roti untuk kebutuhan di Armuzna, terutama di Mudzalifah.
Selain itu, jemaah haji diimbau untuk tidak menahan buang air kecil dan besar selama di tenda Arafah dan Mina, serta menghindari keluar tenda pada siang hari karena suhu yang bisa mencapai 45-50 derajat Celsius, yang bisa menyebabkan sengatan panas (heat stroke). Jemaah juga dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan jika mengalami keluhan kesehatan. Petugas kesehatan siap memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.