RADARBENGKULU.bacakoran.co - Sudah mulai memasuki hari raya Idul Adha, maka umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Arafah.
Puasa Arafah sendiri hukumnya sunah dan dianjurkan bagi muslim yang tidak menunaikan ibadah Haji. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Jadi sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja, karena puasa Arafah ini memiliki beberapa keutamaan, bahkan salah satunya dapat menghapus dosa-dosa selama dua tahun.
Dikutip dari laman Dompet Duafa berikut penjelasan tentang puasa sunnah Arafah.
Salah satu sunnah yang dianjurkan untuk menyambut hari raya Idul Adha adalah puasa Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, di mana tanggal tersebut bertepatan dengan jamaah haji yang sedang melakukan wuquf di Arafah.
Allah SWT menjanjikan banyak keutamaan bagi setiap umat muslim yang menjalankannya, karena pahala dari puasa Arafah ini setara dengan dihapuskannya dosa-dosa kita dari satu tahun lalu dan atu tahun yang akan datang.
BACA JUGA:LV Nanogram Speaker : Mewah, Canggih dan Portabel, Harganya Waw Banget
Maka dari itu puasa sunnah Arafah ini sering disebut sebagai hari pengampunan dosa.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam riwayat Muslim yang memiliki artinya:
“Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Puasa hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.”
(HR. Muslim, no 1162)
Untuk menjalankannya, sebelum memulai puasa Arafah dianjurkan untuk mengucap niat puasa Arafah di malam harinya dengan sungguh-sungguh dan semua ibadah ini hanya mengharap keberkahan dari Allah SWT. Berikut ini tata cara puasa Arafah yang dirangkum dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU).
BACA JUGA:Kabar Gembira, Proses Penetapan NIPPPK di Pemprov Bengkulu Hampir Rampung