Bupati Mian Paparkan Optimalisasi Penggunaan Data PK-22
RBI, ARGA MAKMUR - Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu yang dipimpin oleh Bupati Ir. H. Mian dan Wakil Bupati Arie Septia Adinata, SE. M. Ap kembali meraih prestasi. Kali ini sebagai Kabupaten Best practice Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Atas raihan ini sekaligus membuat Bupati Bengkulu Utara Ir. H.Mian menjadi pemateri dalam Diseminasi Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga dan Verifikasi, Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
BACA JUGA:DPRD BU Mendukung, 219 Kepala Desa Ujung Tombak dalam Pembangunan
BACA JUGA:Reses Anggota DPRD Kota Bengkulu Diawasi Bawaslu
Dalam paparannya Bupati Mian berkomitmen langsung memberikan surat instruksi kepada seluruh satuan kerja, termasuk BUMD, Baznas kabupaten Bengkulu Utara untuk melaksanakan atau penggunaan data base Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK-22) untuk program prioritas daerah, yang antara lain rumah tidak layak huni, akses layanan sanitasi layak, perluasan akses air minum, ketahanan pangan dan program strategis lainnya.
“Dalam pelaksanaanya agar semua OPD tidak berjalan ego sektoral. Tetapi, saling menunjukan untuk menangani atau mengintervensi program- program strategis yang termasuk didalamnya penurunan stunting dan program penurunan kemiskinan ekstrem. Kita mengucapkan terima kasih bahwa pembangunan pamsimas untuk akses air minum di Kabupaten Bengkulu Utara juga berdasarkan Data PK-22 digunakan untuk penjaringan masyarakat sasaran. Jadi pengunaan data kita tidak asal-asalan, tapi berdasarkan data PK-22 kita intervensi,” papar Bupati.
BACA JUGA:Tahun 2024, Bupati Mian Targetkan Penurunan Stunting ke Angka 14%
Bupati Mian menjelaskan bahwa di Kabupaten Bengkulu Utara program Pamsimas merupakan projek skala nasional yang dikolaborasikan dengan rumah pangan lestari, ada tanaman sayuran dan dibawahnya juga ada kolam Bioflok dan sebagainya. Di sana menjadi satu kesatuan terintegrasi memanfaatkan debit air dari pamsimas tersebut.
“ Pamsimas pengelolaannya dikelola oleh BUMDes, sehingga satuan sambungan salurannya juga bisa memberikan benefit untuk income desa. Berdasarkan intervensi data dari PK-22, artinya kolaborasi dari PKK, Dinas Ketahanan Pangan, Camat dan desa berkolaborasi dengan program rumah pangan lestari semuanya saling berkesinambungan,” terang Bupati Mian. (bri)