RADARBENGKULU.bacakoran.co - Musim haji 1445 Hijriah segera berlangsung, dan Pemerintah Provinsi Bengkulu telah melakukan rapat final terkait pelaksanaan pelayanan haji bersama instansi terkait. Menurut Asisten I Setda Bengkulu, Khairil Anwar, tidak ada kendala ataupun masalah di lapangan. Namun masih ada beberapa administrasi yang harus diselesaikan sebelum keberangkatan.
"Para Jamaah Calon Haji (JCH) sudah tiba di asrama haji Bengkulu pada tanggal 13 Mei 2024 dan mereka berangkat dari kabupaten masing-masing pada 12 Mei," ungkap Khairil Anwar setelah membuka acara Gebyar SMK 2024 di Atrium Bencoolen Mall.
BACA JUGA:Ini Dia Profil Lengkap H. Ariyono Gumay, Bakal Calon Walikota Bengkulu 2024
"Pada tanggal 14 Mei, kita akan fokus pada penyelesaian administrasi. Seperti pemeriksaan kesehatan. Para jamaah akan menginap di asrama haji Bengkulu dan sekitar pukul 22:00 WIB mereka akan berangkat ke Bandara Minangkabau," tambahnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Bengkulu telah melakukan simulasi terkait pelaksanaan haji di Bengkulu. Tahun ini, ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Pada 6 Mei lalu, kami telah melakukan rapat bersama instansi terkait dengan pelaksanaan ibadah haji 1445 H ini, termasuk simulasi dan persiapan lainnya. Namun, ada sedikit perubahan terkait jam keberangkatan yang disesuaikan dengan jadwal dan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait status gunung Marapi di Padang," lanjut Khairil.
BACA JUGA:Land Rover Defender Terbaru 2025 Lebih Mewah dan Bertenaga, Ini Spek Land Rover Defender
BACA JUGA:Hati-hati, 5 Barang Ini Berbahaya Jika Ditinggal di Dalam Mobil yang Diparkir
Kepala Bidang Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Bengkulu, H. Intihan menekankan pentingnya para jamaah yang berasal dari Kabupaten Kaur, Lebong, dan Mukomuko untuk datang lebih awal ke asrama haji.
"Para jamaah dari Mukomuko, Kaur, dan Lebong diharapkan datang lebih awal. Karena, mereka berasal dari daerah yang jauh. Terutama Lebong, perlu memantau kondisi cuaca. Karena, daerah mereka rawan bencana," jelasnya.