RADAR BENGKULU, MANNA - Belum lama ini kejadian bencana kebakaran terjadi disalah satu rumah di Kecanatan Bunga Mas.
Cepat tanggap Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial lakukan pendistribusian bantuan pasca panik kepada salah satu Kepala Keluarga Muhammad Dhani Desa Padang Nibung Kecamatan Bunga Mas setelah mengalami kebakaran rumah beberapa waktu lalu.
Sembari menyalurkan bantuan Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi,SE.MM tidak lupa menyampaikan terkait penyebab kebakaran, yang mana hampir 90 persen akibatnya dikarenakan konsleting listrik arus listrik. Hal itu juga yang terjadi kepada masyarakat yang ada di Bunga Mas.
"Bahkan disetiap rumah yang mengalami kebakaran kami temui pemakaian kabel - kabel yang non SNI atau tidak memakai kabel Standar PLN pun dengan alasan yang sama yang disampaikan oleh masyarakat terkait biaya,tetapi dengan alasan itu akibatnya sungguh luar biasa,kalau bisa kita jangan melihat dari sudut pandang tersebut untuk meminaliasir akibat terjadinya kebakaran,"papar Gusnan di Kecamatan Bunga Mas Kamis(18/04).
Karena dampak buruk akibat kelalaian kecil itu akibatnya jauh lebih besar. Kepada seluruh masyarakat agar tidak lalai dalam pemakaian alat - alat elektronik serta perangkat listrik lainya sebelum kejadian - kejadian yang tidak di inginkan terjadi.
"Sebaiknya, sebisa mungkin kita menggunakan isolatir sesuai standar PLN, memang setiap musibah pasti ada hikmahnya. Dengan kejadian yang terjadi diharapkan juga hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang lainnya. Jangan sampai musibah ini terjadi walupun sebenarnya musibah tidak bisa dihindari," himbau Gusnan.
BACA JUGA:Peningkatkan Kualitas Pelayanan RSUD Damrah Manna
BACA JUGA:Kiki Fatmala Ditangkap Polisi Karena Kasus KDRT
BACA JUGA:Rapat Persiapan HUT Kabupaten Kaur ke 21, Lomba Bola Kaki dan Volley akan Digelar
Adapun yang disampaikan oleh Kasat Pol PP Erwin Mukhsin, S.Sos menyampaikan sudah banyak kebakaran yang terjadi, salah satunya diakibatkan korsleting arus pendek listrik, karena kabel yang ada di rumah sudah terlalu lama. Sehingga penyaluran arus listrik biasanya sudah lama bahkan kemampuannya kabel sudah tidak tahan.
"Apalagi zaman dahulu yang mana untuk meteren listrik yang ada di rumah - rumah masyarakat untuk tegangannya hanya 450 watt,yang mana saat ini sangat jarang sekali masih ada yang pengguna meteran 450 Watt, bahkan hambir semua 900 What dengan penggunaan elektronik juga akan meningkatkan beban kabel dalam menyalurkan arus,"ungkap Erwin Muchsin.
Karena, sudah dipastikan kapasitas kabel yang ada sudah tidak sesuai dengan arus yang dialirkan, apalagi untuk mengganti kabel tersebut masyarakat membutuhkan biaya yang cukup besar dan terkadang inilah yang menjadi kendala masyarakat belum mau mengganti kabel tersebut.
"Apalagi masyarakat sudah mempunyai barang - barang elektronik seperti kulkas,Televisi,dan yang lainnya,dengan bertambah tegangan listrik tetapi masih menggunakan kabel yang lama.Bahkan ada kita temui masyarakat yang isolatir listriknya sudah bertahan 10 tahun dan belum sama sekali diganti,tetapi kenyataannya hal itu masih banyak ditengah masyarakat,"pungkas Erwin.