RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Di beberapa kesempatan, termasuk saat safari Ramadan tahun 2024 lalu, Bupati Sapuan ditanya oleh masyarakat kenapa jarang turun kelapangan menemui masyarakat?
Bupati Sapuan punya alasan kuat mengapa ia memilih lebih sering ke Jakarta ketimbang turun ke lapangan. Ia juga tidak mempersoalkan masyarakat mempertanyakan hal tersebut.
Bupati menjelaskan, ia sering ke Jakarta bukan berarti lupa dengan masyarakat Mukomuko. Sebaliknya, justru ia sedang berjuang untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Mukomuko.
Di Jakarta, lanjut Sapuan, ia berjuang merebut dana dari pemerintah pusat. Pertemuan demi pertemuan rutin dilakukan kepada lembaga pemerintahan pusat. Baik itu pertemuan formal maupun non formal.
"Ada 500 lebih kabupaten/kota se-Indonesia. Semua sama masih berharap kucuran dana pusat. Kalau kita tidak sering meminta. Cuma mengandalkan sistem formal saja, sulit bagi Mukomuko daerah yang jauh bisa mendapat dana pusat," ujar Bupati Sapuan.
Terbukti, pada tahun 2023 Kabupaten Mukomuko mendapat kucuran dana pusat mulai dari dana Inpres bidang infrastruktur maupun dana alokasi khusus (DAK) cukup signifikan. Lebih dari Rp 100 miliar. Sehingga pada tahun 2023 jalan-jalan yang selama ini puluhan tahun belum bisa dibangun, bisa dibangun dan sudah mulus.
BACA JUGA:Jelang Idul Fitri, Bupati Mian Bagikan 381 Honor Imam Masjid dan Pemuka Agama
BACA JUGA:Ini Panduan Keramas yang Tepat untuk Anda Sesuai Jenis Rambutnya
BACA JUGA:Gratis, Polres Mukomuko Kerahkan 3 Minibus Antar 30 Warga Mudik
Satu lagi, Rumah Sakit tipe Pratama juga bisa dibangun di Kecamatan Ipuh untuk melayani masyarakat Kabupaten Mukomuko wilayah bagian selatan.
"2021 sampai 2022 kita belum bisa berbuat banyak karena pasca pandemi Covid-19. Namun Alhamdulillah, 2023 kita bisa membangun infrastruktur yang selama ini jadi PR besar kita, jalan Malin Deman, Jalan SP2 - SP4 Penarik. Termasuk Rumah Sakit Pratama Ipuh. Dana pembangunan Mukomuko paling besar dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 lalu," papar Sapuan.
"Bupati-bupati terdahulu, bapak ibu, bukan tidak ingin membangun jalan-jalan di daerah kita, tapi uang daerah tidak cukup. Makanya, saya sama Bu Wasri berjuang meminta uluran pemerintah pusat," imbuh Bupati.
Bupati Sapuan tidak mempersoalkan ada masyarakat merasa keberatan karena Bupati jarang menemui masyarakat. Tapi, itu pilihan demi kemajuan daerah.
"Terus terang, saya ini orang kampung. Seneng saya bertemu, berbincang dengan masyarakat. Apalagi kadang kami dijamu. Senang saya. Tapi saya tidak mau cuma tebar senyum, saya malu kalau saya tidak bisa membangun. Tidak apa-apa kalau ada yang tidak senang saya jarang turun kelapangan, yang penting pembangunan bisa kita percepat," papar Bupati, lagi.
BACA JUGA:Atur Waktu Panen Sawit Anda, Ini Jadwal Libur Pabrik CPO di Mukomuko