RADAR BENGKULU, SELUMA - Bupati Seluma, Erwin Oktavian SE, didampingi Asisten II Almedian Saleh, SKM, ME menutup secara resmi Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser angkatan VII dan Garfa angkatan 1 di Desa Hargo Binangun, Kecamatan Ulu Talo pada Minggu, 10 Maret 2024.
Kedatangan rombongan disambut hangat Ketua GP Ansor Kabupaten Seluma, Ahmad Riduanto SH. MH dan pengurus lainnya. Pada penutupan DTD Banser ditandai dengan apel bersama. Yang bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Seluma, Erwin Oktavian SE dan pemimpin Upacara Kasatkorcab Mudakir S. Pd, serta 64 peserta DTD, kades dan perangkat Desa Hargo Binangun, unsur TNI/Polri, tokoh agama, kader serta pengurus PC Ansor dan Fatayat serta pihak terkait lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan apresiasi dan bangga terhadap gebrakan dan gerakan GP Ansor-Banser yang ada di Seluma.
" Saya berharap keberadaan GP Ansor- Banser dan Fatayat di Seluma terus menebarkan kebaikan kepada generasi-generasi penerus, tetap solid bergerak membantu, menjaga dan merawat NKRI, menjaga Pancasila. Karena, inilah garda terdepan dalam mempertahankan NKRI," kata Bupati.
BACA JUGA:Satgas TMMD 119 Mukomuko Pasang Gorong-gorong Sebagai Solusi Multifungsi
Bupati yang juga kader Ansor-Banser Seluma ini, berharap GP Ansor semakin maju, responsif dengan berbagai dinamika yang terjadi.
" Maju terus GP Ansor, teruslah memberikan yang terbaik dan berkolaborasi dengan Pemerintah, baik pusat dan daerah serta berkontribusi dalam mendukung program Seluma ALAP," ujarnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Seluma, Ahmad Riduanto SH. MH mengatakan, Diklat Terpadu Dasar langkah awal mencetak Kader tangguh dan kuat dalam hal mental, Intelektual dan Spiritual sehingga visi misi dan tujuan GP Ansor bisa terwujud.
" Peserta sebanyak 64 orang,54 orang Banser dan 10 Garfa. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang profesi, ada dari kalangan PPS, PPK, Kepala Desa, Kepala Sekolah, PPPK, kalangan ASN, bahkan calon anggota DPRD yang masih menunggu pelantikan," ujar Ketua GP Ansor Kabupaten Seluma, Ahmad Riduanto yang akrab disapa Wawan ini.
Dalam proses pengkaderannya, peserta menjalani proses beberapa tahapan dan proses penempaan diri yang akan diterima oleh para kader. Langkah tersebut merupakan salah satu proses pembelajaran dan pintu masuk pertama berkomitmen bela ulama, bela bangsa dan bela agama.
" Pada proses penempaanya, para kader akan digembleng selama 3 hari, dengan 60 persen diantaranya fisik dan 40 persen materi dari instruktur, pelatih dan kader senior," ujar Wawan.
BACA JUGA:TPPS Bengkulu Utara Optimis Kurangi Angka Stunting Hingga 11 Persen di Tahun 2024
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Desa Tiambang Hangus Terbakar
Beberapa materi diantaranya, Kepemimpinan, Ke Ansoran, Kebanseran, Aswaja, Ke NU, an, Wawasan Kebangsaan, Kamptibmas, Peraturan Militer Dasar, Outbond, Caraka, dan sejumlah materi lainnya. Mereka juga akan menjalani pelatihan fisik dan mental, seperti outbond dan caraka. Peserta melewati halang rintang medan terjal, jungkir balik, tiarap, merayap dan mandi lumpur serta ada pembaiatan," ujarnya.