RADARBENGKULU - Gula aren atau sebagian masyarakat mengenalnya dengan nama gula merah serta gula jawa ini masih menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Rejang Lebong.
Meskipun menjadi komoditas unggulan, sayangnya harga jual dari gula aren ini masih tergolong murah di pasaran. Sehingga, membuat kebanyakan petani gula aren belum mendapatkan hasil yang maksimal dari memproduksi gula aren tersebut.
Berangkat dari keresahan ini, UMKM Sari Aren memiliki tekad yang kuat untuk meningkatkan nilai ekonomis gula aren dengan menerapkan beberapa inovasi menarik.
Proses pembuatan Gula Aren--
Suparmanto selaku pemilik UMKM bersama stafnya Embang Novianto berupaya berinovasi dengan mengubah gula aren batok yang diproduksi masyarakat sekitar menjadi gula semut yang memiliki kualitas premium.
Dalam upaya mencapai inovasi tersebut, pada akhirnya UMKM Sari Aren mendapatkan kesempatan menjadi UMKM binaan Bank Indonesia Wilayah Bengkulu.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin akan Keluarkan SE untuk Dukung Indikasi Geografis Penduduk Bengkulu
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Mersyah akan Memantau Langsung Pembangunan di Pulau Enggano
UMKM Sari Aren sebagai binaan dari Bank Indonesia wilayah Bengkulu ini mendapatkan bantuan maksimal mulai dari bantuan alat operasional hingga Bimtek yang pada akhirnya berhasil mendorong UMKM Sari Aren mengubah gula aren batok menjadi gula semut dengan kulitas tinggi (grade premium).
Prosesnya diawali dengan mengumpulkan gula aren batok dari masyarakat sekitar. Gula aren yang dipilih dan akan menjadi bahan baku gula aren semut hanyalah gula aren dengan kualitas terbaik saja. Gula aren kualitas terbaik ini dapat dikenali dari warnanya yang cenderung kuning.
Setelah proses pengumpulan gula aren yang memenuhi standar, dilanjutkan dengan proses perajangan. Yaitu proses pemotongan gula aren menjadi lebih kecil dan tipis. Hasil dari proses ini kemudian dimasukkan kedalam oven untuk dikeringkan hingga kadar air dalam gula berkurang. Yaitu menjadi sekitar 3% saja.
''Proses pengeringan ini akan membutuhkan waktu 5-6 jam dengan suhu berkisar 60 derajat selsius,'' ujar Suparmanto kepada RADAR BENGKULU, Selasa, 20 Februari 2024.
Proses tidak berhenti disana saja, setelah kadar air gula aren berkurang, maka akan masuk ketahap berikutnya. Yaitu penggilingan yang akan mengubah gula aren menjadi butiran kecil yang dikenal sebagai gula aren semut.
Meskipun gula aren sudah menjadi butiran-butiran kecil, untuk mendapatkan kualitas premium, maka akan dilakukan penyaringan dengan memisahkan butiran gula aren menjadi 3 ukuran. Yaitu 15, 18 dan 22.