Hal itu membuat anak-anak antusias untuk membaca buku yang mereka pilih. Entah itu buku fiksi maupun non fiksi.
Setelah pustakawan menceritakan banyak cerita yang memiliki nilai edukasi, sambil melakukan gerakan-gerakan yang dapat menarik perhatian anak.
Dengan adanya program story telling ini, anak akan dilatih untuk mendengar dan menyimak, sehingga bisa menyimpulkan suatu cerita.
Selain bercerita, kegiatan tersebut juga mengajak anak-anak untuk menonton cerita rakyat.
Hal inilah yang akan membuat anak memahami alur cerita dan membuat anak cukup tertarik dan ingin mengetahui lebih banyak tentang cerita rakyat dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M. Pd melalui Kepala Bidang Deposit, Pengembangan Koleksi, Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Hj. Wardaniar, S. Sos, M. Pd pada Senin, 22 Januari 2024 menyampaikan, story telling merupakan salah satu program yang rutin di laksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan minat baca pada anak sejak dini dan membiasakan anak mengunjungi perpustakaan,” katanya.
Selain itu, dengan adanya ruang layanan anak yang memang dirancang khusus menjadi ruang baca anak-anak supaya nyaman dan dibuat semenarik mungkin. Diharapkan anak-anak bisa terus termotivasi untuk selalu mengunjungi Perpustakaan Provinsi Bengkulu.
“Mudah-mudahan adanya kegiatan ini bisa memberikan motivasi kepada anak sejak dini, untuk selalu gemar membaca,” tuturnya.