Doktor Teguh

Selasa 23 Jan 2024 - 21:32 WIB
Reporter : tim redaksi
Editor : Azmaliar Zaros

Keramik, Anda sudah tahu: punya sifat menahan panas. Padahal fungsi tabung-tabung itu justru untuk mengalirkan panas. Dari panas batu bara pindah ke air. Yakni air yang dialirkan di dalam tabung. Air pun berubah jadi uap. Uap itulah yang menggerakkan turbin. Turbin yang berputar dihubungkan dengan generator. Lahirlah listrik.

Kalau tabung itu dilapisi keramik panas yang dialirkan ke air sangat berkurang. "Kesimpulan saya bahan pelapisnya tetaplah harus logam," katanya. Anda pun tahu, logam punya sifat mengalirkan panas.

Teguh akhirnya cari logam yang kuat. Ketemu: nikel. Dicampur dengan banyak bahan lainnya.

Maka tabung boiler CFB harus dilapisi nikel. "Sudah kami coba di 4 PLTU. Semuanya berhasil," ujar Teguh. "Sudah dua tahun tidak rusak," tambahnya.

Empat PLTU tadi adalah Jiranjang Lombok, Tarahan Lampung, Amurang Sulut, dan Bolak Kupang.

Penelitian itulah yang mengantarkan Teguh jadi doktor hari ini. Promotornya adalah Prof Dr Djarot B Darmadi, Prof Dr Femiana Gapsari, Prof Dr Eng Eko Siswanto dengan penguji Agung Sugeng Widodo PhD, Prof Dr Eng Denny W, dan Prof Dr Eng Prabowo.

BACA JUGA:Elva Hartati Murman Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan di Bengkulu

BACA JUGA:DPRD Provinsi Fasilitasi Pertemuan PTT dan GTT dengan Pemprov Bengkulu

Teguh asli Turen, Malang. Di Malang juga tamat SMAN 1. Lalu belajar keras untuk dapat nilai bagus. Tujuannya: agar dapat beasiswa.

Waktu itu ada program percepatan insinyur. Yakni programnya Prof Dr B.J. Habibie. Ia berhasil dapat beasiswa dari Habibie.

Selesai kuliah Teguh tidak langsung dapat pekerjaan. Ia bertahan di Malang. Masuk pesantren di Dinoyo. Bukan belajar agama. Ia jadi satpam. Tiga tahun di situ. "Akhirnya saya tahu juga pelajaran agama di dalam kelas itu," katanya.(Dahlan Iskan)

Kategori :

Terkait

Rabu 26 Jun 2024 - 20:35 WIB

Boyongan IKN

Selasa 25 Jun 2024 - 20:35 WIB

Nasihat Murid

Selasa 16 Apr 2024 - 20:50 WIB

Perang Bukan

Senin 15 Apr 2024 - 20:59 WIB

Drone Khandaq

Minggu 14 Apr 2024 - 19:28 WIB

Fokus Tiga