Al-Quran Bacaan Mulia Bernilai Ibadah dan Penenang Jiwa

Senin 17 Mar 2025 - 21:54 WIB
Oleh: tim redaksi
Al-Quran Bacaan Mulia Bernilai Ibadah dan Penenang Jiwa

Al-Quran yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad Saw yang terbesar bukan hanya dibaca sebagai perbuatan yang bernilai ibadah bagi umat Islam, tetapi juga dihafal oleh sebagian muslim di berbagai penjuru dunia. Kitab suci Al-Quran diturunkan kepada seluruh umat manusia sebagai petunjuk, penjelasan dan pembeda antara yang benar dan yang salah.

Al-Quran adalah sumber ilmu pengetahuan yang tidak pernah habisnya sampai kiamat. Umat Islam saat ini di seluruh dunia berjumlah sekitar 2 miliar jiwa. Andaikata 50 persen saja atau 1 miliar orang, kadang, sering, atau secara rutin membaca Al-Quran setiap hari, niscaya membuktikan hasil pengamatan James A. Michiner, seorang pengarang Amerika yang meninggal tahun 1997 tentang umat Islam dan Al-Quran.

Ia mengatakan bahwa Al-Quran boleh jadi merupakan kitab suci yang paling banyak dibaca di muka bumi, kitab yang paling sering dihafalkan, dan kitab yang paling berpengaruh dalam kehidupan orang yang mempercayainya.

 Kitab ini belum setua Perjanjian Baru, tertulis dalam gaya yang cemerlang. Kitab itu bukan puisi dan prosa, namun mengandung potensi untuk membangkitkan gairah iman para pembaca dan pendengarnya. Al-Quran adalah kitab yang sangat praktis dan memberikan pembahasan tentang kehidupan yang ideal.

Dr. Sir Mohammad Iqbal, pujangga dan pemikir besar dunia Islam yang meninggal di Lahore tahun 1938, semasa kecil pernah diajari oleh ayahnya.

 “Apabila kamu membaca Al-Quran, maka konsentrasikanlah dirimu padanya seolah-olah ayat-ayat Al-Quran itu sedang diturunkan kepadamu.”

Al-Quran yang kini kita baca di Indonesia adalah sama persis isi dan susunannya kata per kata, kalimat per kalimat, dengan Al-Quran yang dibaca dan dihafal oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya serta umat Islam di seluruh dunia dari zaman ke zaman.

Salah satu keistimewaan Al-Quran, sebagaimana dikemukakan di muka, membacanya bernilai ibadah dan mendengarkan bacaan Al-Quran menjadi penenang jiwa. Kendati banyak umat Islam yang belum mengerti makna ayat-ayat Allah yang dibacanya, tetapi kenikmatan rohaniah membaca Al-Quran dan men-tadabburi kandungan isi ayat-ayatnya tidak dapat digambarkan dengan kata-kata.

Al-Quran merupakan sumber “energi jiwa” yang tak dapat digantikan. Dalam suatu kesempatan mengikuti ceramah tokoh cendekiawan muslim Dr. Ir. Muhammad Imaduddin Abdulrahim, M.Sc (Bang Imad) di Masjid Al Ihsan Bank Syariah Mandiri, Jalan M.H. Thamrin Jakarta, sekitar dekade 2000-an, saya mencatat almarhum mengatakan, rutinkan membaca Al-Quran tiap hari pasti terasa perubahan pada jiwa.

Pesan-pesan Al-Quran sejalan dengan semua tingkatan perkembangan alam pemikiran, ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Al-Quran mendorong umat Islam agar memperkokoh keimanan, belajar dari sejarah, dan merespons perkembangan masyarakat untuk menemukan relevansi pesan-pesan Qurani dengan masa depan umat manusia. Wallahu a’lam bisshawab.(*)

Kategori :