RADAR BENGKULU - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu memiliki target agar Kapal Perintis Sabuk Nusantara 52 dapat kembali beroperasi pada bulan Februari mendatang. Hal ini disebabkan karena kapal yang melayani pemberangkatan ke Pulau Enggano tersebut sedang menghadapi masa kontrak yang habis.
Menurut Kepala Dishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si, sejak bulan Januari lalu, satu-satunya kapal yang melayani transportasi ke Enggano adalah Kapal Feri KMP Pulo Tello. Dengan mendekatnya tanggal Pemilu pada 14 Februari, Bambang menekankan urgensi agar Kapal Perintis segera beroperasi untuk memastikan ketersediaan logistik menuju Pulau Enggano.
"Penyelenggaraan Pemilu akan berlangsung pada 14 Februari. Oleh karena itu, kami membutuhkan jaminan akan kapal yang dapat membawa logistik ke Pulau Enggano," ujar Bambang pada Rabu, 17 Januari 2024.
Bambang juga menyampaikan, pada bulan Februari, Kapal Feri KMP Pulo Tello harus melakukan proses docking untuk perawatan atau perbaikan. Jika izin untuk Kapal Perintis belum selesai, maka tidak akan ada kapal yang dapat melayani keberangkatan ke Pulau Enggano.
BACA JUGA:Pemprov Siapkan Dana Rp 20 Miliar untuk Pelayanan Ibadah Haji Bengkulu
BACA JUGA:Dinas Perkim Bengkulu Selatan Berharap Bantuan Pusat Untuk Relokasi Masyarakat 2 Desa
BACA JUGA:6 Desa Mandiri Terima Penghargaan dari Gubernur Bengkulu
"Jika Kapal Perintis terlambat dan KMP Pulo Telo sedang dalam proses docking, itu berarti ada kekosongan. Sementara ada hal-hal krusial yang harus direspon dengan cepat, terutama terkait dengan Pemilu Legislatif yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat," jelas Bambang.
Ditambahkannya, dalam mengantisipasi situasi tersebut, Gubernur Bengkulu, beberapa hari lalu telah mengirimkan surat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempercepat izin Kapal Perintis.
"Antisipasi tersebut telah dilakukan Pemerintah Provinsi dengan mengirimkan surat ke Kementerian, agar izin Kapal Perintis dapat dipercepat. Kami berharap tidak terjadi kekosongan layanan nantinya," ungkap Bambang.
Saat ini, pemberangkatan ke Enggano melalui Kapal Feri KMP Pulo Telo masih dipastikan berjalan normal. Begitu juga dengan jalur udara melalui Pesawat Susi Air. Namun, untuk pengantaran logistik terkait dengan Pemilu maupun Pilkada nantinya akan menggunakan kapal, mengingat muatannya yang cukup besar. Oleh karena itu, diperlukan kapal yang dapat standby untuk melakukan pengantaran tersebut.
"Berdasarkan situasi saat ini, baik kapal maupun pesawat masih beroperasi seperti biasa. Namun, untuk pengiriman logistik yang jumlahnya cukup besar, kami biasanya menggunakan kapal," tambah Bambang.