RADAR BENGKULU - Adanya tiga jalur strategis di Provinsi Bengkulu mengalami putus akibat longsor, khususnya di Desa Lubuk Sini, Kabupaten Bengkulu Tengah, jalur Kepahiang, dan jalur Lebong ke Rejang Lebong di sekitaran Danau Tes, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan darurat.
"Saat ini, di Jalur Lubuk Sini, sudah dibuat jembatan darurat dari kayu pohon kelapa. Sedangkan di Kepahiang sedang menunggu alat berat dari Curup atau Kepahiang. Pengiriman alat berat dari Kota Bengkulu sulit karena kondisi jalan bergunung," ungkap Tejo Suroso.
BACA JUGA:Ngeri, Kantor Camat Kota Mukomuko Diduga Jadi Tempat Ngisap dan Tanam Ganja
BACA JUGA:Polres Mukomuko Gelar Pedang Pora, Tradisi Sambut dan Lepas Pimpinan
Sementara itu, jalur Lebong ke Rejang Lebong memerlukan pemasangan bronjong segera. Menurut Tejo, kerusakan di jalur ini bisa mirip dengan kejadian di Liku Sembilan Taba Penanjung, dan upaya pemasangan bronjong sedang diupayakan.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mohd. Gustiadi, S.Sos, menyoroti perlunya penanganan terhadap titik-titik rawan longsor di jalur Kabupaten Lebong – Rejang Lebong. Gustiadi menyatakan kejadian longsor hingga menutupi ruas jalan provinsi antara Curup dan Lebong Selatan terjadi hampir setiap tahun. Terutama saat turun hujan intens.
BACA JUGA:MTC Polres Bengkulu Utara Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat
BACA JUGA:Jasa Raharja Dukung Upaya Korlantas Polri Tangani Penggunaan Knalpot Brong
"Ada sekitar empat titik lagi yang memerlukan penanganan khusus pada ruas jalan provinsi yang menghubungkan Curup hingga Lebong Selatan. Selain itu, drainase pada bagian kiri dan kanan juga perlu diperhatikan," ujar Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Rejang Lebong dan Lebong ini, yang akrab disapa Edi Tiger