RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus mendorong percepatan pembangunan kolam retensi sebagai salah satu upaya untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Bengkulu yang terus terjadi setiap tahunnya.
Disampaikan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, penetapan lokasi untuk pembangunan kawasan pengendali banjir berupa pembangunan kolam retensi di wilayah Kota Bengkulu sebelumnya telah ditentukan. Dengan demikian maka akan dilakukan proses pengadaan atau pembebasan lahan sesuai lokasi Penlok yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Untuk kolam retensi tahun ini pengadaan lahan. Penloknya sudah ditetapkan dan saya sudah keluarkan penlok lahan yang dibutuhkan. Terus, tahun ini pengadaan lahannya."
BACA JUGA:Tambah Personil, Danramil 408-05/MANNA Selesaikan Pembangunan RLH
Untuk diketahui, penlok kolam retensi yang telah disepakati dan ditetapkan sebelumnya kurang lebih seluas 114.720 m² yang akan dibangun di 2 kecamatan. Yaitu di Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut.
Sedangkan rincian luasan kawasan yang direncanakan pembangunan kolam retensi terdapat di 4 kelurahan. Yaitu di Kelurahan Sawah Lebar Baru seluas 23.701 m², Kelurahan Tanjung Jaya seluas 37.200 m², Kelurahan Tanjung Agung seluas 40.828 m² dan di Kelurahan Sukamerindu seluas 12.991 m².
Lebih lanjut dikatakan, pembangunan kolam retensi ini rencananya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum Penataan Ruang) melalui Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII.
BACA JUGA:Kok Bisa Ya, Surat Suara DPD RI Dapil Bengkulu Nyasar ke Sumsel
BACA JUGA:Direktur Utama, Dewas dan Wabup Resmikan Studio Siaran LPP RRI Bintuhan
Sedangkan pembangunan kolam retensi, paparnya, sudah terintegrasi dengan penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Dusun Besar Kota Bengkulu. Terlebih penataan sektor irigasi di kawasan DDTS termasuk dalam bagian penataan kawasan banjir yang akan dikerjakan juga setelah proses lelang.
"Itu dikerjaan oleh BWSS Wilayah 7. Terkait inteknya kawasan Tanjung Jaya dan sekitarnya. Persawahan yang ada disana kan dari pintu air yang ada di Danau Dendam Tak Sudah. Nah, baru pembebasan kolam retensi. Mudah-mudahan tahun depan dibangun kolam retensi untuk pengendalian banjir," tuturnya. (Wij)