
“Kami berharap kuliner tradisional ini dapat terus dipertahankan di kalangan masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah,” ungkap Elfan.
Kehadiran kuliner tradisional Bangka Belitung lakso saat ini memang mulai tersaingi oleh munculnya berbagai jajanan modern.
Jumlah penjual lakso habang di Toboali sekarang hanya dapat dihitung dengan jari.
Salah satu yang tetap bertahan adalah Mila (50), yang berada di Jalan Bukit Permai, Kelurahan Toboali.
Mila masih bertahan menjual lakso sejak hampir 14 tahun lalu. Bahkan lakso yang dijual tersebut masih dibungkus menggunakan daun berwujud mangkok.
Lakso saat itu dijual hanya Rp3.000 per buah.
“Telah hampir 14 tahun berjualan lakso.”
“Sekarang memang jumlah penjual lakso sudah mulai menurun,” ujarnya.