2. Sistem Kekerabatan Tertua
Dalam sistem kekerabatan, Suku Rejang mengenal empat keluarga besar yang disebut dengan Pêtulai. Sistem ini dianggap sebagai pintu untuk melahirkan keluarga besar dengan jumlah anggota lebih banyak dari keluarga inti.
Ada empat Pêtulai yang telah tercatat meliputi Bermani (Beremanni), Jurukalang (Joorcalang) (Jurukalang), Selupu (Selopo) dan Tubei (Toobye). Keempat Pêtulai ini menjadi yang tertua, jauh sebelum adanya sistem marga seperti yang kita kenal.
Pêtulai bisa disamakan dengan klan atau subsuku. Mereka dianggap setara di mata adat tapi tidak berasal dari satu keturunan yang sama.
3. Dialek Bahasa
Dilansir dari rejanglebongkab.go.id, Suku Rejang memilik perbedaan pengucapan bahasa yang begitu mencolok. Setiap daerah memilikk dialek bahasanya masing-masing, namun ada tiga dialek Rejang yang dominan.
Ketiga dialek itu terdiri dari Dialek Rejang Kepahiang, Rejang Curup, dan Rejang Lebong. Ketiga dialek tersebut memang berbeda, tetapi apabila dikomunikasikan secara langsung, orang-orang Rejang masih dapat memahami setiap kosakatanya.
"Salah satu contoh bahasa Rejang. Uku lak alew muk mei kiliak artinya saya mau pergi makan, selain itu, Jano kabar artinya apa kabar" terang sidik salah satu masyarakat suku Rejang.