Mau Melahirkan Secara Normal, Ini yang Harus Diperhatikan

Minggu 05 Jan 2025 - 01:54 WIB
Reporter : Adam
Editor : Syariah m

Fase aktif berlangsung selama 3–5 jam, tetapi bisa lebih lama pada ibu yang baru pertama kali hamil. Kontraksi pada fase ini berlangsung selama 45–60 detik setiap 3–5 menit. Pada fase aktif, serviks membuka sekitar 4–7 cm.

Ibu hamil yang sudah memasuki fase aktif disarankan untuk segera ke rumah sakit. Dokter akan mengukur tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh ibu hamil, serta memeriksa detak jantung janin. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan panggul, untuk mengetahui sampai sejauh mana proses kontraksi.

Bila diperlukan, dokter akan memberikan bius epidural untuk meredakan nyeri akibat kontraksi.

 

Fase transisi

 

Fase transisi berlangsung sekitar 30 menit sampai 2 jam. Kontraksi pada fase ini terasa kuat dan terus menerus, serta menimbulkan nyeri tidak tertahankan. Pada fase transisi, serviks akan membuka 8–10 cm.

Perlu diketahui, pada fase ini akan muncul desakan untuk mendorong janin agar segera ke luar. Namun, jangan lakukan hal tersebut sebelum diminta oleh dokter. Mendorong janin sebelum serviks terbuka sempurna dapat menyebabkan serviks membengkak dan memperlambat proses persalinan.

 

Proses Melahirkan Normal

 

Proses melahirkan normal disebut juga dengan kala 2, yaitu ketika leher rahim telah terbuka sempurna sebesar 10 cm. Proses melahirkan kala 2 bisa berlangsung 2 jam atau lebih.

Kontraksi pada tahap ini berlangsung sekitar 60–90 detik dan mereda tiap 2–5 menit. Setiap kali kontraksi muncul, ibu akan merasakan desakan kuat untuk mengejan. Namun, perlu diingat, mengejan sebaiknya hanya dilakukan ketika diminta oleh dokter.

Normalnya, bayi akan terdorong setiap kali terjadi kontraksi. Namun, jika janin tidak juga turun, dokter akan menyarankan ibu untuk mengubah posisi menjadi jongkok, duduk, atau berlutut. Bila kontraksi kurang kuat, dokter akan memberikan obat oksitosin untuk menguatkan kontraksi.

Selama proses kontraksi dan mengejan, kepala bayi akan mulai terlihat dari vagina. Pada tahap ini, vagina dan perineum (area antara vagina dan anus) akan sangat meregang sehingga menimbulkan nyeri seperti terbakar.

Untuk mempercepat proses persalinan dan mencegah perineum robek, dokter akan melakukan episiotomi, yaitu tindakan memotong sebagian kecil perineum. Prosedur ini didahului dengan pemberian bius lokal. Dokter akan menjahit kembali perineum setelah persalinan selesai.

Kategori :