Artinya: "Tidak ada seorang muslim pun (laki-laki atau perempuan, anak kecil maupun dewasa) meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat. Melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur," (HR Ahmad).
Namun, menurut Buya Yahya, kebenaran ini hanya bisa dipastikan oleh Allah SWT. Sebab, ada beberapa dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh Allah SWT.
Oleh sebab itu, Buya Yahya mengatakan, sebaiknya hal ini disikapi dengan berprasangka baik (husnudzan) kepada orang yang wafat di hari Jumat. Bukannya malah enggan berusaha dan berharap meninggal di hari Jumat.
Cara Menghindari Siksa Kubur
Selain melakukan beberapa amalan penyelamat siksa kubur, seseorang bisa dapat selamat dari siksa kubur dengan menghindari semua penyebab yang mendatangkan siksa kubur. Ibnu Qayyim mengatakan dalam Kitab Ar-Ruh li Ibnil Qayyim, cara paling efektif dalam menghindari siksa kubur yaitu duduk sejenak sebelum tidur malam, lalu memperhitungkan apa kerugian dan keuntungan di hari itu.
Setelah itu, tobat dengan sebenar-benarnya antara diri sendiri dengan Allah SWT. Kemudian tidur dalam keadaan taubat, lalu berjanji tidak mengulangi dosa yang diperbuatnya jika dia terbangun keesokan harinya.
Ahli ushul fiqh dan ahli hadits ini mengatakan bahwa cara harus dilakukan dalam setiap malam. Apabila seseorang telah melakukan cara tersebut kemudian meninggal pada malam itu, dia telah meninggal dalam keadaan telah bertaubat.
Jika dia terbangun di pagi harinya, maka dia siap untuk bekerja dengan senang hati, sbab ajalnya belum tiba. Jadi, dia masih mempunyai kesempatan untuk menghadap Allah SWT.