Di momen-momen tersebut, martabak sagu tidak hanya sekadar hidangan, melainkan juga lambang kebersamaan dan kekeluargaan. Masyarakat Fakfak sangat bangga akan warisan kuliner mereka dan berkomitmen untuk melestarikannya dari generasi ke generasi.
Pembuatan martabak sagu seringkali melibatkan seluruh anggota keluarga, yang bekerja bersama untuk menciptakan camilan yang tak hanya lezat, tetapi juga sarat makna.
Namun, keberadaan martabak sagu kini menghadapi ancaman akibat modernisasi dan perubahan gaya hidup. Banyak generasi muda yang lebih memilih makanan cepat saji dan semakin kurang mengenal makanan tradisional.
Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai komunitas dan kelompok masyarakat berupaya mempromosikan kembali martabak sagu kepada generasi muda.
Mereka menyelenggarakan beragam kegiatan, seperti workshop memasak dan festival kuliner, guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan kuliner ini.
Dengan upaya yang berkelanjutan dari berbagai pihak, diharapkan martabak sagu dapat tetap lestari dan dikenal oleh generasi mendatang.
Melestarikan makanan tradisional seperti martabak sagu penting tidak hanya untuk menjaga kekayaan budaya, tetapi juga untuk mempertahankan identitas dan kebanggaan daerah.