Teh di tempat ini memang istimewa, dan hal ini bukan tanpa alasan. Penyajiannya menggunakan poci dari tanah liat, yang membuat rasa teh menjadi lebih nikmat.
Dalam istilah Jawa, teh yang disajikan dalam poci ini dikenal dengan sebutan waskintel, menggambarkan aroma, rasa sepet, manis, dan kental yang dikandungnya.
Mengutip daroi sumber detiktravel, sebagai pendamping ketan susu, tersedia berbagai pilihan gorengan, mulai dari tempe goreng, pisang goreng, singkong goreng, hingga ubi goreng.
Namun, yang menjadikan warung ketan ini unik adalah pilihan pendamping yang paling serasi: tempe goreng.
Perpaduan manis dan lembut dari ketan susu berpadu sempurna dengan rasa gurih dan renyah tempe goreng.
Meskipun penampilannya mungkin terlihat agak aneh, saat kedua elemen ini bertemu di dalam mulut, mereka menciptakan pengalaman rasa yang kaya dan bervariasi.
Kudapan sederhana ini menawarkan perpaduan rasa yang begitu kaya—manis, asin, dan gurih menyatu dalam harmoni.
Salah satu pengunjung setia, Irham, menyatakan bahwa ketan susu di sini memiliki cita rasa yang otentik dan tempe yang disajikan pun terasa lebih nikmat.