Makanan khas Betawi ini diakui sebagai salah satu dari 96 warisan budaya Indonesia dan merupakan salah satu dari delapan warisan budaya yang berasal dari DKI Jakarta.
Selain gabus pucung, warisan budaya Betawi lainnya meliputi upacara atau ritual babarit, nasi uduk, sayur besan, kerak telor, roti buaya, bir pletok, dan seni tradisional blinggo.
Bagi masyarakat Betawi, gabus lebih dari sekadar hidangan kuliner sehari-hari.
Sajian ini telah menjadi bagian integral dari tradisi nyorong, di mana anak-anak menyerahkan makanan kepada orang tua atau menantu mereka menjelang Ramadan atau Lebaran, sebagai bentuk pengikat silaturahmi.
Gabus pucung mencerminkan kreativitas dan kemampuan masyarakat Betawi dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang lezat dan khas.
Kuahnya yang gurih terbuat dari campuran bumbu kemiri, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan daun salam.
Untuk memberikan sentuhan warna, biasanya ditambahkan cabai rawit utuh, potongan kecil daun bawang, dan serai.
Hidangan khas Betawi ini akan semakin nikmat ketika disajikan dengan nasi putih hangat.