Mendengar hal itu, Nabi Adam AS gembira karena ia mendapatkan izin untuk menikahi Hawa. Ia pun bertanya, "Apa maharnya, wahai Tuhanku?"
Allah SWT berfirman, "Maharnya adalah membaca sholawat untuk nama yang kamu lihat di atas pintu Arsy."
Nabi Adam AS bertanya lagi untuk meyakinkan dirinya, "Apakah dengan membaca sholawat itu aku akan Engkau nikahkan dengan Hawa?"
Allah SWT pun menjawab, "Ya."
Maka, dengan senang hati, Nabi Adam AS membacakan sholawat untuk nama yang tertera di atas pintu Arsy. Nama tersebut adalah Muhammad SAW, nabi akhir zaman.
Dengan mahar sholawat, Nabi Adam AS resmi mempersunting Hawa. Dari pernikahan keduanya kemudian lahir manusia dari generasi ke generasi atau yang dikenal sebagai anak cucu Adam.
Sebagaimana Ibnu Katsir mengatakan dalam Kitab Kisah Nabi-nya, "Sesungguhnya Allah SWT menciptakan Adam dan Hawa untuk menjadi ayah dan ibu manusia agar lahirlah anak-anak keturunan mereka berdua, baik lagi-lagi maupun perempuan dalam jumlah yang sangat banyak."
Ada pendapat lain yang menyebut Nabi Adam AS dinikahkan kembali dengan Hawa sebelum turun ke muka bumi. Disebutkan dalam buku Sabda-sabda Cinta karya Khairul A.El Maliky, mahar Nabi Adam AS untuk Siti Hawa dalam pernikahannya yang kedua ini adalah surah Al Fatihah