"Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu." (HR. Bukhari no. 56).
4. Membantu Pekerjaan Rumah
Ada persepsi umum yang mengatakan bahwa suami bekerja di luar rumah dan istri harus bekerja mengurus rumah. Jika hal itu terjadi, ada kesalahapahaman yang patut diluruskan.
Suami istri adalah partner yang bersama-sama menjalankan sebuah rumah tangga. Keduanya dianjurkan untuk saling membantu pekerjaannya masing-masing jika memang harus dilakukan.
Berkaca dari rumah tangga Rasulullah, di tengah kesibukannya berdakwah beliau tidak lupa mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti menyiapkan makanan, menjahit sandal dan lainnya. Seperti hadis berikut:
عن عروة قال قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ
Urwah berkata kepada Aisyah, "Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?", Aisyah berkata, "Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember" (HR Ibnu Hibban).
5. Memiliki Etika yang Baik