RADAR BENGKULU, MANNA - Hujan deras dan lama yang terjadi pada Selasa (14/11) yang lalu membuat jembatan Hanyut terseret arus air. Membuat akses menuju lahan pertanian masyarakat menjadi lumpuh, karena jembatan tersebut merupakan akses satu satunya petani untuk mengeluarkan hasil pertanian baik menggunakan roda empat maupun roda dua.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan Hen Yepi, S.Pi mengatakan akibat curah hujan deras air Sungai Kedurang meluap. Yang menyebabkan jembatan Sentra Produksi di Desa Lawang Agung putus. Akibat terjangan arus sungai yang deras, sehingga saat ini petani kesulitan untuk menuju ke area pertanian miliknya.
BACA JUGA:Dinsos Diminta Kemensos Proposal Usulan Kampung Siaga dan Lumbung Sosial
"Karena hanyut dibawa arus, puing- puing jembatan tidak ada yang tersisa sama sekali. Padahal itu akses masyarakat menuju ke area pertanian. Saat ini kita melakukan peninjauan langsung melihat kondisi jembatan tersebut, bahkan sebelumnya sudah kita usulkan untuk perbaikan di tahun 2024,"papar Yen diruangnya, Rabu (15/11).
Tetapi kalau sudah seperti ini, tidak mungkin lagi akan dilakukan perehapan, harus dilakukan rekontruksi kembali untuk membuat jembatan yang baru. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat untuk bersabar bahkan membutuhkan waktu pembangunan serta memerlukan biaya yang cukup besar.
Kalau dilihat dari jembatan yang hanyut tersebut memiliki panjang sekitar 20 Meter dan lebar 3 Meter. Kalau sudah begini akan dibangun ulang. Tetapi tidak mungkin dalam waktu dekat, tetapi pihaknya akan semaksimal mungkin agar jembatan tersebut bisa dibangun kembali.
BACA JUGA:Gusnan Mulyadi: Mari Kita Bangun Tubuh dan Jiwa yang Kuat, Sehat Demi Indonesia Emas
BACA JUGA:Jalan Matai Palak Siring Masuk Program Inpres
"Selain itu kita juga mengimbau masyarakat agar jangan terlalu mendekati arus sungai, karena tiba - tiba air bisa saja meluap akibat diguyur hujan. Intinya kita akan berusaha agar akses pertanian ini bisa kembali normal kembali,"pungkas Yen.(afa)