Untuk membuat jenang siwalan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengupas buah siwaran yang baru dipetik.
Setelah kulitnya terkelupas, buah siwalan yang mirip dengan kolan kalin ini dibersihkan dan dimasukkan ke dalam blender.
Bahan-bahan jenang yang bertekstur halus dan lembut kemudian direbus dengan api kecil agar tidak gosong.
Setelah beberapa menit, gula pasir dan gula merah siwalan ditambahkan dan bahan jenan yang awalnya berwarna putih berubah menjadi cokelat kecoklatan.
Setelah matang, jenang didiamkan sejenak sebelum dimasukkan ke dalam plastik pembungkus kecil berbentuk persegi panjang.
Jenang siwalan kemudian dimasukkan ke dalam pembungkus berbentuk besek yang terbuat dari daun pohon siwalan.
Menurut Hadi Suminto, proyek Jenang Siwalan ini dimulai pada masa pandemi COVID-19 di tahun 2020. Memanfaatkan lingkungan sekitar yang banyak ditumbuhi pohon Siwalan, Hadi bereksperimen membuat jenang Siwalan.
“Awalnya saat COVID, karena sulit mencari pekerjaan. Akhirnya saya membuat jenang ini. Karena di sini pusatnya Siwalan,” katanya.
Hadi menjual Jenang Siwalan dalam dua kemasan: kemasan kecil berisi 20 butir dijual seharga Rp 20 ribu. Sedangkan kemasan yang lebih besar berisi 50 butir dijual dengan harga Rp 40.000.