Dan Rasulullah pun menawarkan aku untuk naik ke kendaraan beliau, tetapi aku sangat malu karena aku tahu sikap cemburumu yang besar itu.'
Mendengar cerita dari sang istri, Zubair kemudian berkomentar, 'Demi Allah, kamu membawa biji kurma, itu lebih berat di hatiku daripada kamu naik kendaraan bersama Rasulullah SAW.'
Lalu Asma kembali bercerita, "Sampai suatu saat Abu Bakar mengirim kepadaku seorang pembantu rumah tangga, lalu si pembantu itu telah meringankanku dari urusan kuda dan pada akhirnya aku seperti baru dimerdekakan."
Dari kisah ini digambarkan bahwa Asma melakukan banyak pekerjaan rumah tangga namun ia sama sekali tidak mengeluh pada suaminya. Hal demikianlah yang bisa menjadi contoh bagi perempuan-perempuan muslim yang ingin mengharapkan pahala besar
Dalam hadits muttafaqun 'alaih disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita." Mereka bertanya, "Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Disebabkan kekufuran mereka." Ada yang bertanya kepada beliau, "Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?" Beliau menjawab, "(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, 'Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu'." (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
Jadi, bagi perempuan yang menjadi ibu rumah tangga jangan berkecil hati. Pahala besar sedang menanti jika ikhlas melakukan pekerjaan rumah tangga.
Sebagai istri, sudah menjadi kewajiban untuk menjaga marwah suami di depan siapapun. Semua dilakukan semata-mata demi mengharapkan ridho.