Begini Cara Pemdes Nanjungan Lestarikan Tari Budaya

Kegiatan tari Andun yang dilakukan oleh masyarakat desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya setiap Minggunya-Fahmi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU, MANNA - Ini cara yang unik yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya dalam melestarikan tari budaya.

Selain sebagai ajang silaturahmi sekaligus hiburan setiap malam Kamis. Sehingga masyarakat berkumpul untuk menyaksikan seni budaya yang ditampilkan setiap orang.

Kepala Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Bambang Herawanto SE menyampaikan yang mana kegiatan melestarikan tari budaya ini, dilaksanakan oleh lembaga adat yang ada didesa. 

Hal ini dilakukan agar budaya yang ada tidak hilang dengan perubahan zaman yang semakin moderen.

"Contoh saja,saat ini anak - anak sampai remaja memiliki dunianya sendiri dengan menggunakan Gadget,tanpa mempedulikan sekitarnya. Hal inilah yang tidak kita inginkan,setidaknya Gadget yang ada tidak disalahgunakan peruntukannya. Apalagi saat ini budaya - budaya sudah sangat banyak yang mana budaya itu sendiri terkadang bisa mempengaruhi generasi bangsa kearah yang tidak baik," papar Bambang Jum'at (11/10).

BACA JUGA:Tahun 2025 Terkait Pajak Diambil Alih Bapenda Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Dapat Jatah Proyek 2201 Sanitasi dari Program Inpres

Untuk seni tari yang diajarkan, yaitu tari Andun, yang mana tradisi ini dulu merupakan favorit pada zamannya,sebelum mengenal organ tunggal dan sebaginya.Untuk itu pihak desa akan mengembalikan masa itu akan kecintaan generasi ini terhadap budaya yang dimiliki,bukan hanya kenangan tetapi harus dilakukan turun temurun.

Apalagi tari Andun ini bisa digunakan pada setiap acara,mulai dari pernikahan dan kegiatan lainnya.Apalagi saat ini pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan telah meminta kepada pihak sekolah didalam pelajaran muatan lokal harus memasukkan pembelajaran tari Andun.

"Dengan kegiatan tari Andun yang kita lakukan,kita bisa memberikan kegaiatan yang positif pada generasi.Apalagi saat ini budaya yang ada sudah hampir hilang dari pandangan generasi muda. Semoga dengan kegiatan ini kita bisa mengembalikan adat budaya ini ditengah masyarakat,bahkan yang lebih menariknya baju kebaya yang dahulu sudah tidak terpakai kini digunakan kembali oleh para ibu - ibu,bahkan untuk memotivasi kita lakukan perlombaan seperti 17 Agustus yang lalu," pungkas Bambang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan