4 Faktor Terkuat yang Memicu Perceraian, Apa Saja?

Reporter: Naura |

Editor: syariah m |

Kamis , 10 Oct 2024 - 07:41

4 Faktor Terkuat yang Memicu Perceraian, Apa Saja? -poto ilustrasi-

radarbengkulu.bacakoran.co - Perceraian merupakan salah satu pengalaman paling menyakitkan dalam kehidupan, dan banyak pasangan yang berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka di tengah berbagai tantangan.

Penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat memicu perceraian, dan memahami faktor-faktor ini dapat membantu pasangan untuk mengatasi masalah dalam hubungan mereka.

Dilansir pada Psychology Today, berikut adalah empat faktor terkuat yang sering kali menjadi penyebab perceraian.

1. Kritik

Kritik yang berlebihan terhadap pasangan dapat merusak hubungan. Ketika satu pasangan terus-menerus mengkritik yang lain, hal ini dapat menciptakan suasana negatif dan ketidakpuasan dalam hubungan.

Kritik yang bersifat menyerang karakter atau kepribadian pasangan, bukan hanya perilaku yang tidak diinginkan, dapat membuat pasangan merasa diserang dan tidak dihargai. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan jarak emosional yang besar dan berujung pada keputusan untuk bercerai.

2. Sifat Defensif

Sifat defensif merupakan respons umum saat merasa diserang atau dikritik. Ketika salah satu pasangan berusaha membela diri daripada mendengarkan dan merespons kekhawatiran pasangannya, komunikasi yang konstruktif menjadi sulit.

4 faktor terkuat yang memicu perceraian, apa saja?                             radarbengkulu.bacakoran.co - perceraian merupakan salah satu pengalaman paling menyakitkan dalam kehidupan, dan banyak pasangan yang berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka di tengah berbagai tantangan. 
 
penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat memicu perceraian, dan memahami faktor-faktor ini dapat membantu pasangan untuk mengatasi masalah dalam hubungan mereka. 
dilansir pada psychology today, berikut adalah empat faktor terkuat yang sering kali menjadi penyebab perceraian.
1. kritik
kritik yang berlebihan terhadap pasangan dapat merusak hubungan. ketika satu pasangan terus-menerus mengkritik yang lain, hal ini dapat menciptakan suasana negatif dan ketidakpuasan dalam hubungan. 
baca juga:umkm bengkulu didorong untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan mengurangi tingkat perceraian
baca juga:dampak gaya hidup perkotaan terhadap kesehatan mental: tuntutan kota yang melelahkan
kritik yang bersifat menyerang karakter atau kepribadian pasangan, bukan hanya perilaku yang tidak diinginkan, dapat membuat pasangan merasa diserang dan tidak dihargai. hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan jarak emosional yang besar dan berujung pada keputusan untuk bercerai.
 
2. sifat defensif
 
sifat defensif merupakan respons umum saat merasa diserang atau dikritik. ketika salah satu pasangan berusaha membela diri daripada mendengarkan dan merespons kekhawatiran pasangannya, komunikasi yang konstruktif menjadi sulit. 
 
sikap defensif dapat menciptakan siklus negatif dalam komunikasi, di mana setiap pasangan merasa tidak didengar dan tidak dihargai. dalam jangka panjang, sifat defensif ini dapat menambah ketegangan dan memicu konflik yang berujung pada perceraian.
 
3. penghinaan
 
penghinaan adalah salah satu faktor yang paling merusak dalam sebuah hubungan. ketika salah satu pasangan merendahkan yang lain, baik melalui kata-kata maupun tindakan, hal ini dapat menghancurkan rasa hormat dan kepercayaan dalam hubungan. 
 
penghinaan menciptakan atmosfer toksik yang sulit diubah, dan pasangan yang merasa dihina mungkin merasa tidak ada pilihan lain selain mengakhiri hubungan. penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang terlibat dalam perilaku penghinaan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk bercerai.
baca juga:efek burnout terhadap kesehatan mental generasi milenial, tuntutan hidup modern dan dampaknya
baca juga:5 manfaat mindfulness untuk kesehatan mental di era digital
4. menghalangi
 
ketika satu pasangan menghalangi tujuan, impian, atau kebutuhan pasangan lainnya, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan yang mendalam dalam hubungan. 
 
ketika satu pihak merasa tidak didukung atau dibatasi dalam pencapaian pribadi, hal ini dapat menciptakan perasaan terasing dan frustrasi. menghalangi pasangan dalam mencapai tujuannya juga dapat menciptakan ketidakadilan dalam hubungan, yang sering kali berujung pada perpisahan.
 
kesimpulan
 
menghadapi tantangan dalam hubungan adalah hal yang biasa, tetapi memahami faktor-faktor yang dapat memicu perceraian sangat penting bagi pasangan yang ingin mempertahankan hubungan mereka. 
 
dengan mengenali pola-pola perilaku negatif seperti kritik, sifat defensif, penghinaan, dan menghalangi, pasangan dapat bekerja sama untuk memperbaiki komunikasi dan membangun kembali kepercayaan. kesadaran akan faktor-faktor ini dapat menjadi langkah pertama menuju hubungan yang lebih sehat dan lebih bahagia.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, KAMIS 17 OKTOBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan