Jembatan Elevated DDTS Diresmikan Gubernur Bengkulu, Hanya Bisa Dilalui Kendaraan Berbobot Max 16 Ton

Peresmian Jembatan Elevated di DDTS Bengkulu-windi-

 

RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi merayakan moment Bersejarah dengan melakukan peresmian Pembangunan Jembatan Elevated di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Kawasan Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu. Jembatan Elevated di Resmikan langsung oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah pada Rabu (20/12) itu, hanya mampu dilewati oleh kendaraan dengan bobot berat 16 Ton.

 

 Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso, mengungkapkan bahwa mega proyek dengan menghabiskan APBD Rp 87 mulia itu memiliki status jalan kelas tiga dengan kapasitas bobot antara 8 hingga 10 ton. Meskipun demikian jembatan tersebut mampu dilewati standar bobot kendaraan 16 Ton.

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Elevated DDTS Kota Bengkulu Tuntas

"Jembatan ini dapat menampung kendaraan dengan bobot standar. Namun, estimasi bahwa jalan ini masih mampu menahan beban hingga 16 ton. Tapi kalau keseringan dilewati dengan berat 16 ton juga akan cepat rusak," ungkap Tejo.

BACA JUGA:Tutup Tahun 2023, Pemda Provinsi Bengkulu Melakukan Mutasi 99 Jabatan Fungsional

Ditambahkan Tejo, meskipun dapat dilewati  kendaraan dengan bobot standar, aturan ketat berlaku untuk kendaraan dengan bobot di atas 16 ton yang tidak diizinkan melintas. Sehingga ke depannya Pemerintah Provinsi Bengkulu akan memasang Rambu-rambu di Jembatan tersebut.

 

"Nanti akan kita pasang Rambu-rambu untuk dilarang kendaraan yang melebihi bobot 16 Ton," tambah Tejo.

 

Dijelaskan Tejo, pembangunan jembatan ini berhasil diselesaikan dalam waktu 270 hari, lebih cepat dari target awal yang ditetapkan selama 300 hari. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp87,9 miliar, yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bengkulu. Proyek ini melibatkan pembangunan jembatan sepanjang 450 meter, pembangunan jalan baru sepanjang 325 meter, serta pelebaran dan pemeliharaan berkala jalan sepanjang 1.388 meter.

 

Tejo Suroso menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya memberikan manfaat dalam hal konektivitas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi di sekitar Kawasan Danau Dendam Tak Sudah. Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam proyek ini, menggarisbawahi pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

 

"Dengan telah diresmikannya jembatan elevated DDTS, mulai hari ini (Rabu,20/12) sudah dibuka untuk umum. Untuk pengerjaan, totalnya mencapai 2 KM dengan badan jembatan sepanjang 450 meter. Saat ini tengah berjalan pematangan lahan untuk penataan lanjutan,"  terangnya.

 

Pembangunan Jembatan Elevated ini merupakan langka awal Pemprov Bengkulu dalam rencana  besar dibalik penataan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Danau Dendam Tak Sudah (DDTS). 

 

Rencana tersebut disampaikan Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah disela-sela peresmian jembatan elevated DDTS,

 

"Dalam perjalanannya pembangunan jembatan elevated, yang termasuk bagian dari upaya penataan DDTS ini sudah mamasuki tahun kedua. Tahun pertama kita melakukan pembebasan lahan, dan tahun kedua atau tahun ini kita melakukan pembangunan fisiknya dan pematangan lahan. Alhamdulillah tahun ini jembatan elevatednya kita resmikan," ungkap Rohidin.

BACA JUGA:Bupati Mian Bersama Dirjen Cipta Karya BPPW Tinjau Pembangunan Pasar Purwodadi

Selanjutnya, kata Rohidin, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS)  VII Bengkulu dan instansi lainnya mulai menata pintu air, serta mematangkan perencanaan dan pengawasan di sekitar DDTS untuk penataan wisata. "Semuanya bakal dimulai pada tahun depan. Tahun depan juga kita mulai melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan kolam retensi," kata Rohidin.

 

Kolam rentensi ini, lanjut Rohidin, salah satu sarana yang dibutuhkan untuk mengatasi atau menanggulangi bencana banjir di wilayah Kota Bengkulu. "Dimana kita merencanakan penataan DDTS terintegrasi dengan pembangunan kolam retensi. Dengan demikian kita tidak hanya fokus pada penataan wisata saja, tapi juga penanggulangan banjir," jelas Rohidin.

BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pemkab Bengkulu Utara Dorong Percepatan Transformasi UPK Eks PNPM

Menurutnya, dalam implementasinya nanti, DDTS menjadi center poinnya yang kemudian diintegrasikan dengan kolam retensi. Sehingga dengan integrasi ini banyak dampak positif yang dihasilkan.

 

"Melalui integrasi ini juga kita berharap dari sisi sumber daya dapat terpelihara, yang tentunya termanfaatkan dengan optimal," tutup Rohidin. (wij)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan