Pendidikan Vokasi Menghasilkan Lulusan yang Makin Terampil Dibidangnya

Talkshow Kemendikbudristek di Kriyanusa 2024--Annisa Amalia Zahro--

Mereka Diberi Pelatihan Sebelum Memulai Usaha

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Plt. Direktur Jenderal Vokasi Kemendikbudristek Tatang Muttaqin mengatakan bahwa pendidikan vokasi saat ini semakin terampil dengan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Ia menilai bahwa ajang ini merupakan bagian penting dari program prioritas pihaknya terkait dengan pendidikan kecakapan wirausaha.Dimana, para peserta PKW mendapatkan fasilitas untuk belajar kecakapan serta memulai berwirausaha.

"Anak-anak yang berusia 15-25 tahun dan tidak sekolah yang mau berwirausaha difasilitasi dengan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW). Mereka bisa melamar, nanti masuk dalam Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)," terang Tatang di Jakarta Convention Center, Senayan dalam gelaran Kriyanusa 2024 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, dalam event ini, Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbudristek memamerkan karya-karya kerajinan dari peserta program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya.

Lebih lanjut dikatakan, nantinya, peserta PKW di LKP tersebut akan mendapatkan pelatihan selama lebih dari 1 bulan dan difasilitasi peralatan dan kebutuhan pelatihan lainnya hingga bisa memulai usaha.

BACA JUGA:Pemerintah Tidak Memiliki Peta Jalan Pendidikan

BACA JUGA:Kemendikbudristek Minta Tambah Anggaran Pendidikan 2025 Rp 26,4 Triliun, Buat Tunjangan Guru Non PNS

Ia juga mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah berhasil meluluskan nyaris 4.700 peserta.

"Ada 103 keterampilan yang disasar. Tenun dan kriya dan turunannya ini salah satu yang dikerjasamakan dengan Dekranas. Jadi banyak, ada barista, desain grafis, teknik sepeda motor, tata busana, tata pengantin, bahkan juru parkir pesawat, tata operasi darat, itu sudah juga ada di sana," papar Direktur Kursus dan Pelatihan Nahdia.

Nahdia menjelaskan, para peserta tidak hanya diajarkan keterampilan dasar, tetapi juga pengetahuan berwirausaha.

"Di dalam kurikulum pembelajaran itu kami mengajarkan tidak hanya substansi dari keterampilannya, tapi bagaimana memasarkan, berplatform, berjejaring," kata Nahdia.

Diungkapkan oleh Tatang, para peserta juga memanfaatkan teknologi internet untuk memasarkan produk yang dibuat sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Bahkan, "Pembelinya orang luar negeri sudah, karena  sekarang dengan sistem online."

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan